Fabio Quartararo akhirnya memperpanjang kontraknya bersama Yamaha hingga 2024. Juara bertahan MotoGP itu memberi penjelasan mengapa dirinya memutuskan bertahan.
“Ini bukanlah keputusan yang mudah. Kami butuh waktu lebih lama untuk mengevaluasi semua proyek yang ada. Seperti yang kalian bisa bayangkan, saya tak cuma bicara dengan Yamaha,” ujar Quartararo, dikutip Crash.
“Di satu momen, pikiran saya melayang ke satu sisi, lalu sepekan berselang saya ingin pergi ke sisi lain, dan situasinya sedikit sulit. Pada dasarnya, tujuan pertama saya adalah mendapat motor terbaik dan juga proyek terbaik,” lanjutnya.
“Mereka (Yamaha) meyakinkan saya (untuk bertahan) karena mereka akan membawa orang-orang baru, insinyur-insinyur baru, dan mereka tahu betul bagian mana yang perlu diperbaiki,” jelas Quartararo.
Rider 23 tahun itu memang banyak mengeluh mengenai performa Yamaha di musim ini, termasuk soal kecepatan mesin. Meskipun saat ini ia masih memuncaki klasemen sementara MotoGP 2022 dengan 12 poin, namun baru satu kemenangan yang diraihnya dari delapan seri yang sudah digelar.
Segala masalah yang ada membuatnya sempat menahan tawaran perpanjangan kontrak. Bahkan ia sempat dikabarkan ia akan dibajak Honda untuk menjadi tandem Marc Marquez musim depan.
“Di masa lalu, mungkin mereka (Yamaha) berusaha memperbaiki sejumlah area, namun mereka tak mengakui bahwa motor (Yamaha) lebih lambat dari pabrikan lain. Sekarang mereka tahu dan akan memperbaiki titik lemah ini,” lanjut Quartararo.
“Sejujurnya, saya merasa sangat baik saat mengendarai motor. Tentu pebalap manapun selalu ingin lebih, kan. Tapi satu-satunya kelemahan kami dibandingkan pabrikan lain hanyalah kecepatan.
“Jadi yang membuat saya akhirnya memutuskan bertahan di Yamaha adalah saya tahu mereka berusaha untuk menambah kekuatan motor dan saya merasa baik-baik saja mengendarainya,” jelas Quartararo.