in

Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Kembung Anak Kucing

Ilustrasi anak kucing. Foto: Shutterstock

Selain mata besar dan kaki mungil, perut bulat merupakan sisi paling menggemaskan dari anak kucing. Namun di balik keimutannya, perut kembung bisa menjadi tanda anak kucing memiliki masalah Kesehatan. Salah satunya, kondisi ini bisa menandakan perutnya yang kembung.

Meski kebanyakan anak kucing memiliki perut yang membulat setelah makan, ada perbedaan yang harus dipahami pemilik untuk membedakan mana yang sehat dan tidak.

Dilansir dari Daily Paws, perut kucing yang bulat dan sehat akan terasa empuk dan kenyal. Namun, jika perut terasa keras dan menonjol seperti sedang hamil, artinya anak kucing mengalami kembung.

Selain perut yang membuncit, biasanya anak kucing yang mengalami masalah perut akan mengalami beberapa gejala, seperti sembelit, diare, muntah, dan lemas.

Menurut dokter hewan asal Kanada, Carling Matejka, penyebab umum perut kembung pada kucing adalah parasit (cacing) usus, penambahan berat badan, atau gas berlebih dari pola makan berkualitas buruk.

Perut kembung juga bisa disebabkan oleh hal yang lebh serius, seperti penumpukan cairan di perut atau organ yang membesar.

Cara menangani perut kembung pada anak kucing akan bergantung pada penyebabnya, meski mayoritas kasus ini disebabkan oleh parasit usus seperti cacing gilig.

Menurut laporan Cornell Feline Health Center, cacing gilig telah menjangkiti 25 hingga 75 persen kucing, baik usia dewasa maupun anak.

Hal inilah yang menyebabkan para dokter hewan rutin melakukan tes tinja dan meresepkan obat cacing untuk mengobati dan mencegah cacingan pada kucing.

Kita juga perlu memastikan kenaikan berat badan kucing dan memastikan hewan peliharaan mendapatkan nutrisi penting, bukan kalori kosong yang dapat menyebabkan kelebihan berat badan.

Selain itu, dokter juga mungkin melakukan tindakan yang lebih serius seperti mengeluarkan cairan dari perut, meresepkan obat, dan melakukan pembedahan.

Khususnya jika penyebab perut kembung pada anak kucing adalah hal yang berbahaya seperti pembesaran organ atau penumpukan cairan perut.

Lalu jika pembengkakan perut terjadi karena gas, maka kondisi tersebut akan mereda seiring dengan waktu.

“Beri makan kucing dengan makanan berporsi kecil namun berkualitas tinggi hingga perutnya kembali normal,” ujar Matejka.

Selain itu, hindari memberi anak kucing sisa makanan atau susu. Pasalnya, kucing punya intoleransi terhadap laktosa, sehingga dapat menyebabkan kembung.

Selain itu, Matejka menegaskan kita bisa mengecek apakah menambahkan probiotik ke dalam makanan lucing dapat membantu melancarkan pencernaannya atau tidak. Namun, jika perut kembung tidak kunjung hilang atau ada gejala lainnya, segera bawa kucing ke dokter hewan.

Perut kembung pada anak kucing juga sangat tidak nyaman dan bisa berujung pada sesuatu yang serius. Untuk itu, semakin cepat kita mengeceknya, semakin cepat pula anabul kesayangan kita ini kembali seperti semula dan bertingkah menggemaskan.