in

Atmosfer Bumi Terpantau Penuh Bahan Kimia, Ketahui Efeknya

Ilustrasi lapisan atmosfer Bumi. Foto: NASA

Ahli menemukan jutaan ton jenis bahan kimia dapat terbentuk di atmosfer setiap tahunnya. Bahan kimia yang sangat reaktif yang disebut hidrotrioksida.

Studi terbaru menyebutkan hidrotrioksida yang dapat bertahan selama beberapa jam di atmosfer memiliki implikasi bagi kesehatan manusia serta iklim secara global.

Bahan kimia itu berinteraksi dengan senyawa lain dengan sangat cepat. Kehadiran zat kimia baru itu menandakan bahwa ahli kimia harus memikirkan kembali bagaimana prosesnya di atmosfer bisa terjadi.

Hidtotrioksida merupakan senyawa kimia yang mengandung atom hidrogen dan tiga atom oksigen. Meski disebut tidak stabil untuk bertahan lama di bawah kondisi atmosfer, penelitian baru menunjukkan bahwa hidrotrioksida adalah produk reguler dari banyak reaksi kimia umum, dan dapat tetap cukup stabil untuk bereaksi dengan senyawa lain di atmosfer.

“Kami menunjukkan bahwa masa hidup salah satu dari mereka setidaknya 20 menit,” ungkap Henrik Grum Kjaergaard, seorang ahli kimia di Universitas Kopenhagen, dikutip dari Live Science.

“Jadi itu cukup lama bagi mereka untuk melakukan hal-hal di atmosfer,” lanjut salah satu penulis studi baru tentang pembentukan hidrotrioksida di atmosfer yang diterbitkan pada 26 Mei dikutip dari jurnal Science.

Penemuan itu sekaligus menandakan hidrotrioksida selalu terbentuk di atmosfer. Tetapi studi baru ini adalah pertama kalinya memverifikasi keberadaan bahan kimia ultra-reaktif ini di atmosfer.

“Kami sekarang dapat menunjukkan, melalui pengamatan langsung, bahwa senyawa ini benar-benar terbentuk di atmosfer. Mereka sangat stabil dan terbentuk dari hampir semua senyawa kimia,” ujar Jing Chen, mahasiswa Universitas Kopenhagen sekaligus penulis kedua penelitian tersebut.

Hidrotrioksida juga merupakan jenis hidrogen polioksida. Air adalah hidrogen polioksida yang paling sederhana dan paling umum, dengan dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, atau H2O.

Hidrogen polioksida lainnya adalah hidrogen peroksida, yang memiliki dua atom oksigen atau H2O2 dan biasanya digunakan sebagai pemutih atau disinfektan. Atom oksigen ekstra juga membuat banyak peroksida sangat mudah terbakar, dan kadang-kadang digunakan sebagai komponen bahan bakar roket.

Hidrotrioksida adalah tahap lebih lanjut dari kedua jenis zat kimia di atas karena mereka memiliki tiga atom oksigen yang melekat satu sama lain, yang membuatnya lebih reaktif daripada peroksida. Mereka ditulis secara kimia sebagai ROOOH, di mana R adalah gugus apa pun yang terikat, seperti gugus karbon.

Peroksida diketahui dapat terbentuk dari reaksi kimia di atmosfer. Sebelumnya tidak diketahui bahwa hidrotrioksida juga dapat terbentuk di atmosfer, meskipun untuk waktu yang relatif singkat sebelum terurai menjadi bahan kimia yang kurang reaktif.

Dalam studi baru, para peneliti memperkirakan ada sekitar 11 juta ton (10 juta metrik ton) hidrotrioksida terbentuk di atmosfer setiap tahun.

Hidrotrioksida merupakan produk dari salah satu reaksi paling umum, yakni oksidasi isoprena, zat yang diproduksi oleh banyak tanaman dan hewan dan yang merupakan komponen utama karet alam.

Para peneliti memperkirakan sekitar 1 persen isoprena yang dilepaskan ke atmosfer membentuk hidrotrioksida, dan mereka dihasilkan dari reaksi ini dalam konsentrasi yang sangat rendah, yakni sekitar 10 juta molekul hidrotrioksida dalam sentimeter kubik atmosfer, yang merupakan jejak yang disebut sangat samar.

“Kami sangat senang bahwa kami dapat menunjukkan hidrotrioksida ada di sana dan mereka hidup cukup lama di atmosfer,” ujar Torsten Berndt, ahli kimia atmosfer dari Institut Leibniz untuk Penelitian Troposfer (TROPOS) di Leipzig, Jerman.