in

Mengurangi Kebiasaan Duduk Lama dapat Mencegah Stroke

Ilustrasi duduk terlalu lama.

Kebiasaan duduk terlalu sering bisa menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya, termasuk depresi. Tak hanya itu, sebuah studi terbaru dari San Diego State University, yang diterbitkan dalam JAMA Network Open, menemukan bahwa mengurangi kebiasaan duduk dan melakukan aktivitas harian dengan intensitas lebih ringan seperti pekerjaan rumah tangga bisa secara signifikan mengurangi risiko stroke.

“Aktivitas fisik intensitas ringan bisa meliputi menyedot debu, menyapu lantai, mencuci mobil, jalan santai, meregangkan tubuh, atau bermain lempar tangkap,” kata Steven Hooker, dekan Sekolah Tinggi Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan SDSU sekaligus peneliti utama studi kohort dilansir dari Medical Xpress..

“Kami mengamati aktivitas fisik dan tidak banyak bergerak secara independen memengaruhi risiko stroke. Penelitian kami menunjukkan bahwa strategi pencegahan stroke harus fokus pada keduanya,” katanya.

Hooker dan rekan penelitiannya mengukur jumlah waktu peserta yang tak banyak bergerak maupun durasi dan intensitas aktivitas fisik pada 7.600 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas dan membandingkan data tersebut dengan kejadian stroke pada peserta di atas tujuh tahun. Mereka menemukan bahwa mereka yang tidak bergerak selama 13 jam atau lebih dalam sehari memiliki 44 persen peningkatan risiko terkena stroke.

“Temuan ini lebih kuat karena aktivitas dan perilaku menetap diukur akselerometer, memberikan data yang lebih akurat ketimbang penelitian sebelumnya yang mengandalkan pengukuran yang dilaporkan sendiri,” kata Hooker.

Peserta mengenakan akselerometer yang dipasang di pinggul, detektor gerakan sensitif yang secara tepat bisa merekam aktivitas fisik dan durasi duduk dan tidak aktif. Walaupun smartphone dan jam tangan pintar dengan gagah berani berusaha memotivasi orang Amerika untuk bergerak lebih banyak, persentase mengejutkan dari orang dewasa yang tak cukup berolahraga. CDC melaporkan hanya 23 persen orang dewasa AS yang memenuhi rekomendasi mingguan aktivitas aerobik dan penguatan

Hooker mengatakan bahwa bangun dan melakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang dalam sepuluh menit beberapa kali sepanjang hari merupakan strategi yang efektif mengurangi kemungkinan terkena stroke.