in

Cegah Rambut Rontok Hindari 2 Makanan Ini

Ilustrasi rambut rontok.

Rambut rontok disebabkan berbagai alasan di antaranya genetika, kondisi medis, pola makan atau cara Anda menata rambut. Ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.

Dokter kulit Joshua Zeicner mengatakan sebelum memikirkan perawatan rambut rontok, seseorang harus mengenali apakah mereka memiliki masalah kesehatan mendasar seperti anemia atau fungsi tiroid rendah atau kekurangan vitamin, yang semuanya perlu ditangani.

Asupan yang seimbang bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Walau satu makanan tertentu mungkin tidak selalu menyebabkan kerontokan rambut, ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan dalam diet Anda sendiri.

Makanan Peradangan

dr. Heather Duckett, Manajer Tim Kesehatan dengan Key Cellular Nutrition dan chiropractor mengatakan bahwa saat mencoba untuk mendapatkan kembali atau menjaga kesehatan rambut, makanan yang perlu dihindari adalah makanan yang menyebabkan peradangan seperti biji-bijian yang mengandung gluten, gula olahan, minyak biji olahan dan susu. Makanan seperti ini menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk folikel rambut.

Alisa Vitti, pendiri FLO Living and Functional Nutrition dan ahli hormon wantia menambahkan bahwa makanan utama yang Anda hindari adalah makanan yang meningkatkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh, yang katanya mengganggu hormon utama dan benar-benar akan berdampak negatif pada kesehatan rambut Anda.

Vitamin A atau Merkuri yang Berlebihan

Dokter kulit Paul Jarrod Frank juga menyarankan agar tidak mengonsumsi makanan hewani secara berlebihan, karena mengandung vitamin A dalam jumlah besar. “Terlalu banyak vitamin A dan kadar merkuri tinggi bisa menyebabkan kerontokan dan penipisan rambut,” kata dia. Makanan berat vitamin A yang umum termasuk hati sapi atau domba, ikan berminyak, keju kambing, sosis hati dan mentega. Makanan dengan kadar merkuri tinggi termasuk ikan todak, king mackerel dan tuna mata besar.

Jika Anda menyukai salah satu makanan yang terdaftar— jangan khawatir! Dokter tak menyarankan lagi untuk menghindarinya sama sekali, hanya memperhatikan jumlah asupannya.