in

Kim Go Eun dan Jinyoung GOT7 Tampil Serba Hitam Jelang Penayangan Yumi’s Cell 2

Poster Yumi's Cell season 2.

Kim Go Eun dan Jingyoung GOT7 menghadiri konferensi pers jelang pemutaran perdana “Yumi’s Cells 2”. Keduanya tampil serasi mengenakan busana bernuansa hitam.

Kim Go Eun mengenakan mini dress hitam yang merupakan koleksi Cruise 2021/2022 Chanel. Dress berbahan rajut tersebut senilai Rp 57 juta, menurut keterangan unggahan Instagram Dipsatch Style. Stylist-nya Yunmi Lee menambahkan aksesori berupa belt rantai tipis. Dia juga terlihat mengenakan stoking hitam dan sepatu mary jane bertumit tinggi senada dengan dress-nya. Sementara gaya rambutnya tergerai dan ditata bergelombang.

Sementara Jinyoung GOT7 terlihat bergaya profesional mengenakan setelan jas hitam koleksi Alexander McQueen. Ia mengenakan jas model double-breasted asimetris, celana panjang dan sepatu pantofel hitam.

“Yumi’s Cells” mengisahkan seorang pekerja kantoran biasa bernama Yumi – dari sudut pandang banyak sel otak di kepalanya yang mengendalikan setiap perasaan, pikiran, dan tindakannya. Kim Go Eun memainkan peran tituler Yumi, seorang wanita biasa berjuang dengan mengungkapkan perasaannya.

Musim pertama “Yumi’s Cells,” menjadi K-drama pertama yang menggabungkan aksi langsung dan animasi 3D, ditayangkan pada musim gugur 2021 dan menerima banyak sambutan positif dari pemirsa. Cerita tersebut berfokus pada romansa Yumi dengan Goo Woong yang diperankan Ahn Bo Hyun, dan musim kedua yang akan mengikuti pertumbuhan Yumi setelah keduanya putus saat mulai mengembangkan perasaan untuk rekan kerjanya Yoo Babi, yang diperankan Jinyoung GOT7.

Di musim 1, Kim Go Eun tampil dengan rambut pendek yang menggemaskan. Tapi karakternya di musim kedua ini membuat rambutnya tetap panjang. “Di Musim 2, Yumi membuat pilihan berani dan saya pikir emosi dan alirannya diekspresikan secara alami,” katanya, seperti dilansir Soompi.

Jinyoung menggambarkan karakternya Yoo Babi sebagai orang yang banyak berpikir dan memberikan banyak perhatian kepada orang lain. Ia secara obsesif memperhatikan orang lain. Seolah-olah ia memiliki ‘penyakit anak yang baik hati’, harus memperlakukan orang lain dengan sangat baik tertanam di tubuhnya.