in

Teleskop James Webb Ditabrak Meteor, Ukurannya Lebih Besar dari Perkiraan

Ilustrasi teleskop James Webb. Foto: NASA

Teleskop luar angkasa James Webb (James Webb Space Telescope/JWST) milik NASA tertabrak sebuah micrometeroid yang ukurannya lebih besar dari yang diperkirakan.

Insiden tersebut terjadi pada akhir Mei lalu dan menyebabkan kerusakan pada satu dari 18 segmen cermin utamanya. Tabrakan itu berarti membuat tim di Bumi harus mengkoreksi distorsi dari cermin yang terhantam meteor tersebut.

Untungnya NASA menyebut teleskop raksasa tersebut masih bisa beroperasi pada tingkat yang sangat mencukupi untuk semua misi yang bakal dijalankan oleh JWST, demikian dikutip dari The Verge, Jumat (10/6/2022).

“Kami selalu tahu kalau Webb akan menghadapi lingkungan luar angkasa, termasuk sinar ultraviolet yang berbahaya serta partikel dari Matahari, sinar kosmik dari sumber eksotis di galaksi, dan hantaman meteor mikro di sistem tata surya kita,” jelas Paul Geithner, technical deputy project manager di Goddard Space Flight Center, dalam pernyataannya.

JWST adalah teleskop generasi terbaru milik NASA dengan kemampuan sangat tinggi. Teleskop ini didesain untuk mencari bagian terjauh dari Alam Semesta dan mencari bintang serta galaksi yang terbentuk tepat setelah Big Bang.

NASA menghabiskan dana hampir miliaran dolar untuk membangun JWST, dan dua dekade untuk menyelesaikan pembuatannya. Teleskop ini diluncurkan ke luar angkasa pada akhir 2021 lalu.

Setelah sampai di luar angkasa, JWST harus membuka bagian-bagian cerminnya yang kompleks dari posisi terlipat selama perjalanan, pun setelah itu harus melewati proses kalibrasi instrumen selama lima bulan.

Sejak pertama diluncurkan, JWST setidaknya terhantam oleh empat meteor mikro berbeda. Namun ukuran meteor tersebut terbilang kecil dan ukurannya sesuai dengan yang sudah diprediksi oleh NASA.

Meteor mikro biasanya adalah pecahan dari sebuah asteroid dan ukurannya lebih kecil dari butiran pasir. Namun meteor mikro yang menghantam JWST pada akhir Mei lalu ukurannya lebih besar dari prediksi dan apa yang sudah dipersiapkan oleh NASA.

Sejauh ini para engineer NASA masih terus menganalisa dampak dari tabrakan meteor tersebut.

NASA sebenarnya sudah mempersiapkan JWST untuk bisa tertabrak partikel-partikel di luar angkasa selama masa hidupnya. Ini karena bebatuan yang bertebaran di luar angkasa adalah sesuatu yang tak bisa dihindari di luar angkasa.

Untuk alasan itu juga NASA melapisi cermin JWST dengan emas agar bisa bertahan dari bebatuan tersebut.

Selama masa pengujian di bumi pun, badan antariksa Amerika Serikat tersebut sudah melakukan bermacam simulasi untuk mengetes kekuatan cermin tersebut. Namun sayangnya NASA tak pernah mensimulasikan meteor mikro sebesar ini.