Wahana penjelajah Curiosity NASA menemukan formasi batuan unik di lanskap planet Mars. Di antara lanskap planet Merah yang berpasir dan batu-batu di besar di kawah Gale, Curiosity menangkap keberadaan batu menjulang yang berliuk.
Batu itu hampir seperti aliran air beku yang dituangkan dari kendi. Tapi pada kenyataannya, batu dengan struktur aneh itu mungkin terbuat dari zat seperti semen yang pernah mengisi celah kuno batuan dasar.
Saat batuan yang lebih lunak perlahan terkikis, aliran material padat yang berliuk pun masih tetap tegak berdiri.
Dikutip dari Science Alert, Selasa (7/6/2022) formasi batuan aneh di planet Mars itu diambil oleh kamera di atas wahana penjelajah Curiosity NASA pada 17 Mei lalu. Namun gambar baru dibagikan minggu lalu oleh NASA dan para ahli di Search for Extraterrestrial Intellligence (SETI) dan dirilis hari ini.
Lebih lanjut, meski struktur terlihat asing tapi bukan hal yang terlalu aneh di Bumi. Dalam geologi Bumi, struktur tersebut merupakan puncak batu yang tingi dan tipis yang terbentuk oleh erosi. Struktur ini bisa disebut batu tenda, cerobong peri, atau piramida bumi.
Formasi batu aneh di Mars berupa batu berliuk seperti yang ditemukan wahana penjelajah Curiosity NASA itu biasanya ditemukan di lingkungan yang kering, seperti misalnya di ngarai Utah atau Serbia selatang.
Batu terkadang bisa menjulang setinggi bangunan sepuluh lantai. Struktur alami dibentuk oleh lapisan batuan keras yang terbentuk di dalam batuan sedimen yang lebih lunak.
Saat sisa batuan terkikis karena hujan, angin, atau embun beku, Anda pun bisa mendapatkan bentuk luar biasa di batuan dasar.
Dua formasi batu di Mars sendiri terlihat seperti akan runtuh jika dibandingkan dengan yang terlihat di Bumi. Akan tetapi jelas batu akan cukup kokoh untuk menahan gravitasi permukaan yang lebih ringan yang dialami di planet merah.
Sebelumnya, Curiosity pun sempat menemukan formasi batuan aneh lainnya yang terlihat seperti sepotong karang atau bunga dengan banyak kelopak kecil yang membentang ke arah Matahari. Bisa jadi batu tersebut pun juga terbentuk dengan cara yang sama.
“Salah satu teori yang muncul adalah bahwa batuan tersebut merupakan jenis konkresi yang diciptakan oleh mineral yang diendapkan oleh air pada retakan atau perpecahan pada batuan yang ada,” jelas NASA dalam siaran persnya.
Konkresi dapat dipadatkan bersama, bisa lebih keras dan lebih padat daripada batuan di sekitarnya. Batu juga tetap ada bahkan setelah batuan disekitarnya terkikis.
Kawah Gale sendiri tak sepenuhnya datar. Tetapi batu berbentuk tegak meliuk yang ditemukan Curiosity terlihat menonjol di lingkungan tersebut.
Formasi batuan aneh di Mars berupa batu yang menjulang itu pun bisa membantu mengungkap tentang kondisi kuno di planet merah dan apakah kehidupan pernah berkembang di sana miliaran tahun yang lalu.
Kawah Gale selama ini juga dianggap sebagai dasar danau yang mengering meskipun lebih dangkal dari yang diperkirakan para ahli.