Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan sejenisnya. Glutenin dan gliadin merupakan dua protein utama dalam gluten dan gliadin adalah penyebab utama yang merugikan dari gluten.
Disayangkan karena, hanya sedikit orang yang tahu sebagian besar makanan, seperti roti dan pasta, ialah sumber gluten. Beberapa orang meyakini diet bebas gluten dapat membantu mengurangi berat badan. Namun, ada juga yang alergi terhadap gluten. Dr. Archana Batra, ahli gizi, fisioterapis, dan pendidik diabetes bersertifikat, menjelaskan fakta dan mitos tentang diet gluten yang perlu diketahui.
Efek gluten
Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan mencerna makanan yang diinduksi gluten hingga akhirnya mengalami keluhan kesehatan seperti sembelit, diare, kembung dan sakit perut. Jika yakin mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengonsumsi gluten, segera periksakan diri ke dokter.
Makanan kaya gluten diperkaya protein
Gluten merupakan protein dan ditemukan di beberapa makanan seperti gandum, gandum hitam, dan jelai. Konsumsi teratur makanan ini dapat memberi protein yang diperlukan, serat larut, dan zat gizi mikro lain. Namun, ada alternatif yang bisa dipilih saat melakukan diet bebas gluten seperti gandum, bayam, dan quinoa.
Sensitivitas gluten
Penelitian sudah membuktikan sensitivitas gluten dalam suatu populasi sangat jarang, mempengaruhi 0,5-6 persen dari populasi dan gejala yang dialami mungkin bukan penyebab gluten. Guna menghindari menjadi korban mitos, lakukan diagnosis ketimbang mengira-ngira sendiri.