in

Menyingkap Bagaimana Astronaut Berlindung di Bulan dengan Suhu 120 Derajat

Ilustrasi astronaut. Foto: Theverge

Temperatur di Bulan ternyata bisa sangat ekstrem dibandingkan dengan di Bumi. Temperatur Bulan bisa mencapai 120 derajat celsius di garis ekuator Bulan.

Mengutip Space.com, siang hari di Bulan sama dengan dua pekan di Bumi. Hal itu karena Bulan membutuhkan kurang dari satu bulan -sekitar 27,3 hari- untuk menyelesaikan periode satu harinya.

Malam hari di Bulan juga sama dengan dua pekan lamanya. Temperaturnya juga bisa menurun hingga -130 derajat celsius. Bahkan, di beberapa titik di kutub Bulan, temperaturnya mencapai -253 derajat celsius.

Perbedaan suhu yang ekstrem ini disebabkan karena Bulan tidak memiliki atmosfer untuk menyekat panas. Kondisi ini juga membuat lubang kawah di kutub bulan menjadi lokasi paling dingin di sana.

Mengetahui temperatur Bulan di titik tertentu punya keuntungan berbeda. Salah satunya adalah para astronom, yang berharap bisa mengerti topografi Bulan, bisa mendapatkan informasi tentang jumlah batuan yang ada di berbagai wilayah bulan dengan cara mengetahui suhunya.

Hal itu dikarenakan bebatuan Bulan butuh waktu lebih lama untuk memanas dan dingin daripada permukaannya.

Informasi soal temperatur Bulan diperoleh lewat misi Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) dari NASA pada 2009. Misi tersebut difokuskan kepada dua kutub Bulan utuk mencari adanya kemungkinan air di sana.

Ekstremnya suhu di Bulan itu lalu menimbulkan pertanyaan soal cara astronaut bertahan di Bulan. Melansir Space Answers, semua perjalanan ke permukaan Bulan dibuat saat waktu pagi hari di sana. Hal itu demi menghindari temperatur ekstrem pada siang hari waktu Bulan.

Para ahli juga harus mengetahui cara panas merambat dari permukaan Bulan ke tubuh astronaut. Sejauh ini, ada tiga cara panas bisa merambat dari satu benda ke benda lain, namun hanya dua yang mungkin terjadi di Bulan.

Pertama adalah radiasi baik dari Matahari, atau refleksi sinar Matahari dari permukaan Bulan. Baju astronot didesain untuk merefleksikan 90 persen cahaya yang menghampirinya. Jadi, ada sedikit panas yang merambat ke tubuh astronaut.

Cara kedua adalah konduksi dari kontak langsung kaki para astronot dengan permukaan bulan. Namun regolit di Bulan bukanlah penghantar panas yang baik.

Lagipula, sepatu para astronot juga didesain untuk memperlambat proses konduksi. Alhasil, astronaut tetap terlindungi dari temperatur tinggi.