in

Jenis-jenis Lampu Serta Cara Menghemat Penggunaannya

Lampu. Foto: Cekaja.com

Penggunaan lampu di rumah tanpa disadari mengonsumsi energi cukup banyak, terlebih bila menyala sepanjang hari. Namun, jumlah energi ini tergantung pada jenis lampu yang digunakan.

Semua bohlam lampu memiliki umur operasi nominal atau terukur yang dipengaruhi seberapa sering lampu menyala dan mematikannya, seperti dikutip dari Energy Government.

Semakin sering lampu menyalan dan dimatikan, semakin rendah umur pengoperasiannya. Berikut jenis-jenis lampu dan tips menggunakannya untuk menghemat biaya.

  1. Lampu bohlam pijar

Lampu bohlam pijar harus dimatikan kapan pun saat tidak diperlukan karena ini jenis penerangan paling tidak efisien. Sebab, 90 persen dari energi yang digunakan lampu dikeluarkan sebagai panas dan hanya sekitar 10 persen yang menghasilkan cahaya.

Selain itu, mematikan lampu bohlam pijat juga membuat ruangan lebih sejuk, terutama pada musim panas.

  1. Lampu halogen

Lampu halogen lebih efisien daripada lampu pijar tradisional dan jauh lebih efisien daripada CFL dan LED. Meski demikian, tetap harus mematikan lampu ini saat tidak digunakan.

  1. Lampu CFL

Meski sangat efisien, efektivitas biaya mematikan lampu CFL untuk menghemat energi sedikit lebih rumit. Aturan umum adalah jika Anda berada di luar ruangan selama 15 menit atau kurang, biarkan lampu tetap menyala.

Namun, apabila Anda berada di luar ruangan selama lebih dari 15 menit, matikan. Masa pakai CFL lebih dipengaruhi berapa kali mereka dinyalakan dan dimatikan.

Untuk memperpanjang umur bohlam CFL lebih banyak, sebaiknya menyalakan dan mematikannya lebih jarang daripada menggunakannya lebih sedikit.

Ini adalah kepercayaan umum bahwa CFL menggunakan banyak energi untuk memulai dan lebih baik tidak mematikannya untuk waktu singkat. Jumlah energi bervariasi antara produsen dan model.

Jumlah listrik yang dikonsumsi lampu CFL untuk memasok arus masuk sama dengan beberapa detik atau kurang dari operasi lampu normal.

Mematikan lampu CFL selama lebih dari lima detik dapat menghemat lebih banyak energi daripada yang akan digunakan untuk menyalakannya kembali.

  1. Lampu LED

Masa pakai lampu LED tidak terpengaruh dengan menyalakan dan mematikannya. Sementara itu, masa pakai lampu fluoresen berkurang. Semakin sering menyala dan mematikan lampu, tidak akan berefek negatif pada masa pakai LED.

Karakteristik ini memberi lampu LED beberapa keunggulan berbeda dalam hal pengoperasian. Misalnya, lampu LED memiliki keunggulan bila digunakan bersama dengan sensor okupansi atau sensor siang hari yang mengandalkan operasi on-off.

Selain itu, berbeda dengan teknologi tradisional, lampu LED menyala dengan kecerahan penuh hampir seketika tanpa penundaan. Sebagian besar lampu LED juga tidak terpengaruh oleh getaran karena tidak memiliki filamen atau penutup kaca.