in

Sebaiknya Tak Mengonsumsi Daging Merah, Apakah Termasuk Anda?

Ilustrasi daging sapi beku di dalam plastik. Foto: Shutterstock

Daging merah merupakan daging dari hewan mamalia, umumnya berwarna merah saat mentah. Daging apa saja yang masuk kategori daging merah? Dan siapa yang disarankan untuk tidak mengonsumsi daging merah?

Dilansir laman resmi Yayasan Gastroenterologi Indonesia, kandungan mioglobin pada daging merah cenderung lebih banyak dibanding daging putih. Mioglobin adalah protein yang berfungsi menyimpan dan mengangkut oksigen ke otot melalui aliran darah. Semakin banyak kandungan mioglobin, maka semakin pekat warna daging.

Daging merah memag memberikan banyak nutrisi. Misalnya, 113 gram daging sapi tanpa lemak mengandung 287 kalori, Protein 19 gram, Lemak 23 gram, Karbohidrat 0 gram, Vitamin B12 101 persen, Seng 43 persen dari Nilai Harian, Selenium 31 persen dari Nilai Harian, Niasin atau Vitamin B3 30 persen dari Nilai Harian, dan Besi 12 persen dari Nilai Harian.

Walau kaya nutrisi, ternyata mengonsumsi daging merah berlebihan juga memiliki efek negatif terhadap kesehatan. Dilansir laman scripps.org, sebuah studi oleh Harvard School of Public Health menemukan bahwa asupan daging secara teratur berhubungan dengan penyakit jantung dan kanker.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa satu porsi harian daging merah murni seukuran setumpuk kartu, dikaitkan dengan 13 persen peningkatan risiko kematian karena penyakit kardiovaskular atau kanker.

“Tidak apa-apa makan daging tapi batasi jumlah dan pilih jenis yang lebih sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Makan terlalu banyak daging merah berisiko kesehatan dan bukan bagian dari diet sehat,” kata ahli jantung di Scripps Clinic Carmel Valley, Stephen Hu.

Lantas, siapakah yang sebaiknya menghindari konsumsi daging merah?

Bukan rahasia lagi bahwa daging merah memiliki reputasi buruk bagi kesehatan. Juru Bicara Media Nasional untuk Academy of Nutrition and Dietetics, Roxana Ehsani mengatakan konsumsi daging merah secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang keduanya bisa menyebabkan penyakit jantung.

“Juga meningkatkan risiko mengembangkan jenis kanker tertentu. Beberapa penelitian bahkan menemukan asupan tinggi daging merah meningkatkan risiko terkena diabetes, dan bahkan dapat mengurangi rentang hidup seseorang,” katanya.

Berikut orang-orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi daging merah:
1. Orang dengan kolesterol tinggi

Orang dengan kolesterol tinggi tak boleh makan olahan daging merah setiap hari. Jika memiliki kolesterol tinggi, kata Ihsani, mengonsumsi daging merah tak akan membantu menurunkan kadar kolesterol, dan malah sebaliknya, bisa meningkatkan kolesterol.

2. Orang dengan Sindrom Alpha-gal

Alpha-gal adalah molekul gula yang ditemukan pada mamalia, dan tak ditemukan pada burung, ikan, reptil, atau manusia. Ini adalah alergen bagi pengidap sindrom Alpha-gal. Mengonsumsi daging bisa menyebabkan gatal-gatal, muntah, mulas, diare, mual, batuk, penurunan tekanan darah, sakit perut parah.

3. Orang dengan penyakit jantung

Orang dengan penyakit jantung sangat perlu berhati-hati dalam mengonsumsi daging merah. Seseorang dengan penyakit jantung mungkin sudah memiliki penumpukan plak tak sehat di arteri mereka, dan harus makan makanan yang sangat rendah lemak tak sehat seperti lemak jenuh atau lemak trans yang bisa menyebabkan penumpukan plak lebih banyak lagi.

4. Orang dengan satu atau lebih faktor risiko penyakit jantung

Hindari makan daging merah jika memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan obesitas.