Dehidrasi terjadi saat cairan yang hilang lebih banyak dari yang masuk sehingga tubuh tak memiliki cukup cairan untuk menjalankan fungsi normal. Selain kehilangan air, dehidrasi berarti juga kehilangan elektrolit seperti kalium dan garam. Padahal, dua zat ini sangat penting untuk membantu tubuh bernapas, berbicara, bergerak, dan melakukan semua hal lain agar tetap aktif.
Jika Anda merasa haus, itu tanda paling jelas Anda mengalami dehidrasi. Namun, bukan itu saja tanda utamanya. Sebuah penelitian yang diterbitkan September 2020 di The Journal of Physiology menyatakan tubuh menunjukkan gejala khusus saat mengalami dehidrasi.
Dehidrasi yang tak diatasi bisa menyebabkan detak jantung meningkat, yang menyebabkan ketegangan pada jantung. Berikut beberapa gejala dehidrasi yang tak biasa dan tidak boleh diabaikan.
Bau mulut
Air liur bersifat antibakteri dan dehidrasi bisa mencegah tubuh memproduksi air liur yang cukup. Karena itu, bakteri dapat tumbuh berlebih di mulut yang menyebabkan bau mulut. Itu alasan yang sama, kebanyakan orang bangun dengan bau mulut di pagi hari. Produksi air liur melambat saat tidur yang menyebabkan bau yang tidak enak di mulut karena pertumbuhan bakteri dalam semalam. Jadi, saat mulut terasa kering dan napas berbau aneh, itu tanda untuk rehidrasi.
Kulit kering atau memerah
Kulit dehidrasi berarti kulit kekurangan air, bisa jadi kering, gatal, bersisik, gatal dan bahkan terlihat kusam. Perubahan cuaca, pola makan tidak sehat, dan pilihan gaya hidup seperti minum kafein bisa menguras kadar air kulit.
Kram otot
Semakin panas tubuh karena cuaca atau aktivitas, semakin besar kemungkinan Anda mengalami kram otot karena efek panas pada otot. Saat otot bekerja keras, mereka bisa menahan panas. Perubahan elektrolit seperti natrium dan kalium juga bisa menyebabkan kram otot.
Studi pada 2019 yang diterbitkan dalam BMJ Open Sport and Exercise Medicine menemukan saat peserta melakukan rehidrasi setelah berolahraga dengan minuman yang mengandung elektrolit, mereka cenderung tak mengalami kram otot. Di sisi lain, peserta yang meminum air putih lebih cenderung mengalami kram.
Ingin makanan manis
Saat mengalami dehidrasi, kekurangan air bisa mempersulit organ-organ seperti hati untuk melepaskan glikogen, glukosa yang disimpan, dan komponen lain dari simpanan energi. Hal ini memicu keinginan makan gula untuk menyediakan sumber energi yang cepat saat yang sebenarnya dibutuhkan adalah minum lebih banyak air dan rehidrasi diri sendiri.