in

Jangan Biasakan Minum Minuman Manis, Usus Besar Bisa Terancam Kanker

Minuman manis. Ilustrasi.

Minuman manis memang terasa nikmat, apalagi di tengah cuaca panas. Hanya saja, minuman manis bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik. Tak hanya mengikis gigi, memengaruhi jantung, mengikis gigi, dan berdampak negatif pada kesuburan, minuman manis juga bisa meningkatkan risiko kematian tersebab kanker kolorektal atau kanker usus.

Studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, para peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health, mengamati sekelompok lebih dari 120.000 peserta di dua studi kohort prospektif di Amerika Serikat.

Mereka membandingkan data mengenai kejadian kanker kolorektal dan kematian akibat penyakit tersebut dengan informasi tentang berapa banyak peserta yang mengonsumsi minuman manis (SSB).

“SSB dan konsumsi fruktosa total dikaitkan dengan peningkatan insiden dan kematian kanker usus besar proksimal, terlebih selama tahap selanjutnya dari tumorigenesis,” tulis para penulis penelitian dilansir laman Eat This.

“Walau membutuhkan konfirmasi dalam kelompok besar lainnya, data observasional tersebut mendukung temuan dari penelitian hewan baru-baru ini yang menyarankan peran gula makanan meningkatkan tumor secara langsung dalam tumorigenesis kolorektal.”

Ini berarti, minum minuman ini dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terkena kanker usus besar proksimal dan kematian akibat kanker tersebut, terutama saat pembentukan tumor sudah di bawah kendali.

Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan dalam jangka waktu yang lama, minuman ringan manis tampaknya memperburuk tumor kanker kolorektal.

Anda tak perlu terlalu khawatir jika Anda dulu minum banyak soda saat kecil, namun Anda sudah lebih jarang meminumnya di masa dewasa . Studi ini menemukan bahwa konsumsi SSB baru-baru ini (dalam 10 tahun terakhir) dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus.

“Hasil yang kami berikan dukungan lebih lanjut untuk pedoman dan kebijakan diet saat ini untuk membatasi konsumsi SSB untuk meningkatkan kesehatan populasi umum,” catat penulis penelitian.