in

Tips Lakukan Perfume Layering, Kenali Kelompok Aroma Ini

Ilustrasi parfum pria.

Tak ada aturan baku dalam melakukan pelapisan parfum, karena pada dasarnya parfum merupakan salah satu hal personal yang identik dengan aroma tubuh seseorang. Oleh sebab itu tak ada brand khusus atau batasan tertentu dalam menciptakan aroma dari lapisan parfum. “Mencampur aneka wewangian ke tubuh Anda bisa dilakukan kapan saja dan menyesuaikan suasana hati, musim atau cuaca, hingga acara spesial yang bakal dihadiri seperti hari pernikahan misalnya.

Alexander Lee, ahli parfum di balik wewangian dari brand Zara, Lancome, Furla, Penhaligon’s, Carolina Herrera, Blauer dan sejumlah brand parfum lainnya menyebut melakukan trial and error adalah cara terbaik guna mengetahui apakah aneka wewangian yang Anda semprotkan ke tubuh tercampur baik dan menciptakan aroma unik sesuai yang Anda inginkan atau sebaliknya.

Walau tidak ada batasan tertentu dalam melakukan pelapisan wewangian, Alex memberikan rekomendasinya. “Pilihlah aroma (note) yang sangat berbeda dan mencampur wewangian dari jenis yang berbeda. Anda bisa membuat wewangian baru dengan kontras,” kata dia.

Langkah pertama adalah menggunakan parfum yang Anda sukai yang memiliki ciri yang kuat dan menambahkan atau mendukung aromanya dengan aroma tertentu. Misalnya, Anda bisa memadukan aroma jeruk dengan aroma berbasis oud (aroma kayu), atau parfum bunga dengan sesuatu yang lebih intens.

Mengenal “notes”
Walaupun tak ada aturan baku, tidak ada salahnya mengenal tujuh kelompok aroma yang bisa dikategorikan, yang akan membantu Anda lebih memahami bagaimana cara memadukan aroma.

Pertama, kategori jeruk (citrus). Aroma ini cenderung lebih segar dan ringan seperti jeruk keprok, jeruk bali, mandarin, lemon, bergamot, jeruk nipis, hingga yuzu.

Lalu ada kategori bunga (floral) yang cenderung memberi kesan feminin dan manis seperti mawar, lily of the valley (lili lembah), melati, tuberose (sedap malam), ylang-ylang (kenanga), violet, dan banyak lagi.

Kedua untuk kesan maskulin dan halus ada kategori fougère seperti lumut oak, bergamot, aroma kayu, kumarin, vetiver, dan lavender.

Ketiga aroma hangat ada kategori chypre. Kategori ini cenderung hangat namun kering dan halus seperti campuran oak moss, patchouli (nilam), bergamot, dengan aroma bunga dan buah termasuk lavender atau pala.

Keempat, ada kategori kayu atau woody yang bertugas memberikan aroma hangat dan seimbang pada wewangian seperti cedar, cendana, vetiver, amber, gaharu dan lainnya.

Ada juga kategori oriental yang memberikan kesan hangat dan sensual yang biasanya didapat dari patchouli (nilam), amber, lumut, vanila dan kayu eksotis, rempah-rempah dan aneka bunga.

Terakhir kategori mossy (lumut) dan leather (kulit) yang memberi aroma maskulin yang kuat. Biasanya kategori ini diciptakan dari aroma kayu yang diasapi atau dibakar, kayu birch, dan tembakau.