Enea Bastianini mengaku kiprahnya di MotoGP terinspirasi Marco Simoncelli bukan karena legenda balap asal Italia Valentino Rossi.
Rossi punya prestasi lebih mentereng ketimbang mendiang Simoncelli. Namun, masa kecil Bastianini ternyata lebih banyak terpengaruh Simoncelli yang tutup usia di umur 24 tahun karena kecelakaan.
“Bagi banyak orang, Marco masih tetap bersama kami. Saya sangat suka menyaksikan kiprahnya (di MotoGP) dan sosoknya yang bisa membuat Anda tertawa,” kata Bastianini dikutip dari Marca.
Tak hanya itu, lokasi kediaman Bastianini yang lebih dekat dengan Simoncelli membuat masa-masa kecilnya lebih banyak dikelilingi fan Simoncelli.
“Selain itu, saya tinggal lebih dekat. Valentino tinggal lebih ke arah Pesaro di Tavullia. Saya sebaliknya dari Rimini, lebih dekat ke Riccione menuju Coriano, tempat dia (Simoncelli) tinggal,” terang Bastianini.
“Saya selalu melihat nomor ’58’ di mana-mana. Sekarang saya tinggal di San Marino, karena pacar saya berasal dari sana,” tambahnya.
Bastianini melakoni debut Grand Prix pada musim 2014 di kelas Moto3. Setelah lima musim di Moto3, Bastianini kemudian promosi ke kelas Moto2 bersama tim Italtrans Racing pada musim 2019.
Ia kemudian menjadi juara dunia Moto2 2020 dengan mengalahkan Luca Marini yang merupakan jebolan VR46 milik Rossi. Kedua pembalap itu kemudian menjadi rekan setim di MotoGP bersama tim Avintia Racing saat promosi ke MotoGP musim lalu.
Meski salah satu pembalap top asal Italia di MotoGP musim ini, Enea bukan jebolan akademi balap VR46 milik Rossi seperti Marini, Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, atau Marco Bezzecchi.
Bastianini menolak masuk VR46 Academy karena menganggap bisa meraih prestasi tanpa harus bergantung kepada akademi VR46 yang amat digandrungi para pembalap muda Italia.