in

Tips Tanam Seledri di Polybag agar Tumbuh Subur

Seledri ditanam di polybag

Seledri merupakan tanaman sayuran yang banyak dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan. Daun seledri umum dipakai sebagai unsur penambah rasa sedap pada masakan dan pengobatan.

Menanam seledri dapat dilakukan dengan hasil yang sempurna pada dataran tinggi, yakni antara 1.000 sampai 1.200 mdpl, seperti dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI.

Meskipun demikian, tidak sedikit pula orang menanam seledri di dataran rendah. Sebab, tanaman ini masih toleran mengalami pertumbuhan di dataran rendah.

Budidaya seledri secara umum terbilang mudah. Hanya saja, tanaman ini tidak tahan pada curah hujan yang tinggi.

Tanaman seledri bisa dibudidayakan dengan dua cara, yakni generatif dari biji dan vegetatif dari anakan. Jika Anda tidak memiliki lahan luas, Anda dapat menanam seledri di polybag yang bisa dilakukan di halaman rumah.

Nah, berikut cara menanam seledri di polybag yang dapat dilakukan dengan cukup mudah.

  1. Persiapan awal

Ketika menanam seledri di polybag atau pot, lebih mudah untuk menerapkan perbanyakan vegetatif. Menanam seledri dengan cara vegetatif dilakukan dengan mengambil anakan yang tumbuh di sekitar seledri untuk dipindah ke tempat lain, yakni polybag.

  1. Pembibitan seledri

Dalam pembibitan vegetatif, maka pastikan Anda tqh memiliki tanaman seledri sebelumnya untuk mengambil anakan dari tanaman seledri tersebut. Anakan kemudian ditanam kembali di polybag yang sudah disiapkan.

Jika belum mempunyai anakan, maka tidak salahnya juga untuk melaksanakan pembibitan generatif terlebih dahulu. Pertama-tama, Anda harus menyemaikan biji terlebih dahulu, sehingga pecah dan menjadi bibit.

Berikut langkah-langkah pembibitan generatif. Pertama, siapkan biji tanaman seledri, lalu rendam ke dalam air yang cukup hangat dengan suhu 50 hingga 60 derajat celcius selama 60 menit.

Buat bedengan atau baki semai untuk tempat persemaian. Gunakan media semai dengan mencampurkan tanah dan kompos yang sudah diayak dengan perbandingan masing-masing 2 : 1.

Lindungi bedengan atau baki semai dari kucuran air hujan langsung dan cahaya matahari dengan membuat naungan dari plastik bening.

Tebarkan biji yang sudah direndam ke dalam baki semai berisikan media semai, kemudian timbun tipis dengan media tanam sekitar. Siram dengan air utnuk menjaga kelembapannya.

Jika memilih bedengan untuk tempat persemaian, maka harus membuat alur garitan terlebih dahulu sedalam 0,5 cm di atas bedengan dengan jarak antar alur 10 hingga 20 cm. Kemudian, tebar benih pada alur tersbeut dan tutup tipis juga dengan media tanam, siram air untuk menjaga kelembapannya.

Agar biji bisa tumbuh dengan baik, selalu perhatikan dan jaga kelembaban media tanam dengan cara melakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore. Jangan terlalu basah dan jangan juga sampai kering.

Bibit umumnya sudah bisa dipakai (pindah tanam) setelah 30 hari atau terlihat tumbuh 3 sampai 4 helai daun.

Tidak ada yang bisa memastikan sebesar apa persentase keberhasilan pembibitan. Termasuk dalam langkah pembibitan, boleh jadi akan timbul masalah.

Untuk itu, terus lakukan pengecekan. Apabila terdapat serangan hama pada bibit seledri, segera semprotkan pestisida dengan dosis 30 sampai 50 persen.

Untuk mempercepat pertumbuhan bibit, bisa juga menyemprotkan pupuk daun dan menambah pupuk NPK sebanyak 10 gram per 10 liter air pada hari ke-20 hingga hari ke-25.

  1. Penanaman seledri

Cara menanam seledri setelah setelah melakukan semai benih adalah memindahkan bibit ke dalam polybag atau pot yang dijadikan tempat tanam. Sebelum itu, dilakukan beberapa persiapan seperti berikut. Siapkan polybag ukuran sedang (40 x 50 cm). Isi polybag dengan media tanam.

Media tanam yang digunakan terdiri dari campuran tanah, arang sekam (media tanam dengan porositas yang baik dan berat ringan), dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Setelah dicampur, ayak terlebih dahulu hasil campurannya.

Cabut bibit dari baki semai dengan menyiramkan sedikit air agar mudah dicabut, lakukan dengan hati-hati dan secara perlahan.

Buat lubang pada media tanam di dalam polybag sedalam 3 cm, lalu masukkan bibit dan timbun kembali dengan media tanam.

  1. Perawatan tanaman seledri

Setelah bibit dipindah dan ditanam pada polybag, selanjutnya perlu melakukan perawatan intensif dengan melakukan penyiraman tanaman seledri setiap pagi dan sore. Tujuannya untuk menjaga kelembapan dari media tanam seledri.

Jangan siram terlalu banyak agar tidak becek dan menjaga akar busuk. Penyiraman rutin dapat dilakukan setiap hari selama seminggu pertama setelah bibit dipindahkan dari tempat persemaian.

Setelah itu, Anda cukup menyiram seledri tiga kali dalam seminggu dengan menyesuaikan cuaca. Apabila kemarau, cukup tiga kali seminggu.

Selama musim hujan, sesuaikan dengan kelembapan media tanam dan pindahkan tanaman ke tempat yang tidak terkena air hujan secara langsung.

Selain perawatan dengan menyiram seledri, hal lain yang juga harus diperhatikan yakni hama, seperti ulat, kutu, atau tungau. Bila ada hama pada tanaman seledri, buang hama tersebut dengan tangan.

Apabila tanaman terserang penyakit, Anda bisa memberikan pestisida organik untuk menyembuhkan penyakit. Sebagai informasi, tanaman seledri biasanya terserang bercak septoria.

  1. Panen seledri

Setelah perawatan rutin dilakukan, dalam waktu dua sampai tiga minggu biasanya seledri sudah bisa dipanen. Cara menanam seledri di polybag memang tidak menghasilkan tanaman seledri dalam jumlah banyak, namun Anda bisa konsumsi sendiri.

Ciri-ciri seledri siap panen terlihat pada daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya tidak sulit, yakni memotong bagian dasar (pangkal utama) batang seledri, dan bukan anakannya.

Seledri yang sudah dipetik bisa dipanen beberapa kali dengan jarak sekitar satu sampai dua minggu setelah panen sebelumnya.