Tak hanya enak, buah nanas juga mengandung banyak nutrisi seperti enzim yang melindungi dari peradangan dan penyakit. Nanas merupakan buah yang berasal dari Amerika Selatan. Nanas dan senyawanya memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk kekebalan, perbaikan pencernaan, dan pemulihan dari operasi. Berikut manfaat kesehatan yang dapat Anda dapatkan dari buah nanas.
Sarat nutrisi
Nanas kaya nutrisi namun rendah kalori. Semangkuk (165 gram) potongan nanas mengandung nutrisi berikut:
-Vitamin C: 88% dari Nilai Harian (DV)
– Mangan: 109% dari DV
-Vitamin B6: 11% dari DV
-Tembaga: 20% dari DV
-Tiamin: 11% dari DV
-Folat: 7% dari DV
-Kalium: 4% dari DV
-Magnesium: 5% dari DV
-Kalori: 83
-Lemak: 1,7 gram
-Protein: 1 gram
-Karbohidrat: 21,6 gram
-Serat: 2,3 gram
-Niasin: 5% dari DV
-Asam pantotenat: 7% dari DV
-Riboflavin: 4% dari DV
-Besi: 3% dari DV
Membantu pencernaan
Nanas mengandung sekelompok enzim pencernaan yang disebut bromelain, ini bisa memperlancar pencernaan. Bromelain berfungsi sebagai protease, yang bisa memecah molekul protein menjadi bahan penyusunnya, seperti peptida kecil dan asam amino. Setelah molekul protein dipecah, usus kecil bisa lebih mudah menyerapnya.
Bromelain juga digunakan sebagai pelunak daging komersial karena kemampuannya memecah protein daging yang keras. Penelitian menemukan bromelain mampu mengurangi penanda inflamasi di jaringan pencernaan walaupun penelitian lebih lanjut diperlukan. Terlebih, nanas merupakan sumber serat yang baik.
Mengandung antioksidan yang penangkal penyakit
Nanas tak hanya kaya nutrisi tapi juga sarat antioksidan, molekul yang membantu tubuh menangkal stres oksidatif. Stres oksidatif disebabkan oleh radikal bebas, molekul tidak stabil yang menyebabkan kerusakan sel yang kerap dikaitkan dengan peradangan kronis, kekebalan tubuh yang lemah, diabetes, dan penyakit jantung.
Mengurangi risiko kanker
Kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tak terkendali. Perkembangan umumnya dikaitkan dengan stres oksidatif dan peradangan kronis. Beberapa penelitian menyebut nanas dan senyawanya, termasuk bromelain, bisa mengurangi risiko kanker dengan meminimalkan stres oksidatif.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bromelain juga membantu mengobati kanker yang telah berkembang. Satu penelitian menemukan bromelain menekan pertumbuhan sel kanker payudara dan merangsang kematian sel.