Ada fakta menarik dari Shin Tae-yong, ia nyaris mendapatkan predikat langka yang bisa didapat pesepakbola: one-club man alias main di satu klub sepanjang karier.
Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, Shin Tae-yong juga eksis sebagai pemain sepakbola. Kariernya pun cukup cemerlang di Korea sana.
Pada saat itu, Shin Tae-yong bisa mendapat status One-club Man andaikan saja tak minggat ke Australia dengan bergabung ke Queensland Roar (kini bernama Brisbane Roar) pada 2005.
Tak banyak pemain yang punya predikat spesial One-club Man seperti yang didapat Jamie Carragher, Ryan Giggs, Paolo Maldini, Tony Adams, atau Carles Puyol. Bisa bertahan di 1 klub dalam waktu yang lama adalah keistimewaan buat pemain, selain lambang kesetiaan itu juga menjadi tanda kalau jasanya sangat dibutuhkan klub.
Ternyata Shin Tae-yong bukan meninggalkan klubnya ke Australia karena sudah tak dibutuhkan lagi. Ada yang ingin ia kejar di Australia, meski akhirnya ia cuma bertahan sebentar di Queensland Roar lalu memutuskan pensiun.
“Memang saya bisa menjadi One-club Man di Seongnam karena 13 tahun main di sana. Tetapi dari pihak klub mengatakan gaji saya terlalu tinggi,” tutur Shin Tae-yong.
“Sehingga akhirnya saya memilih meninggalkan klub dan kemudian memilih Australia karena ada dua anak yang masih kecil. Sekalian ingin memberikan pendidikan yang terbaik (di Australia). Jadi pindah ke Australia,” ucap Shin Tae-yong.