Earphone sudah menjadi perangkat yang selalu digunakan sehari-hari. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemakaian earphone berlebihan juga bisa berujung pada masalah kesehatan.
Belum lama ini, viral di TikTok seorang anak mengalami stroke yang diklaim penyebabnya ialah keseringan pakai earphone.
Menanggapi kabar tersebut, dokter spesialis saraf di Brawijaya Hospital Saharjo, Zicky Yombana mengatakan pada dasarnya penggunaan earphone tak berhubungan dengan stroke.
“Kalau pemakaian headset enggak bisa menimbulkan stroke. Pemakaian headset bisa menimbulkan kerusakan bulu getar, gendang telinga dan bagian struktur telinga lain,” kata Zicky dilansir CNNIndonesia.com.
Zicky mengatakan, ‘stroke’ yang dialami gadis berusia 18 tahun ini sebagai sudden deafness atau tuli mendadak.
Tuli mendadak dapat dipicu oleh penggunaan earphone atau headset. Earphone bisa merusak struktur telinga kemudian memicu tuli mendadak.
Sementara itu, jika pasien mengalami keluhan pendengaran dan gangguan keseimbangan seperti vertigo, hal tersebut berarti ada kerusakan di area pusat pendengaran pada otak atau nervus vestibulocochlearis.
Gangguan pendengaran terbagi dalam dua jenis. Yaitu gangguan konduksi dan gangguan sensorineural.
Gangguan konduksi berupa gangguan pada struktur organ dalam telinga termasuk tulang pendengaran, gendang telinga dan rumah siput,. Karena ada gangguan pada struktur telinga, maka hantaran suara tak bisa diterima dengan baik oleh otak.
Sementara gangguan sensorineural, konduktor atau jalur hantaran suara dalam kondisi baik. Namun, kerusakan sensor mengakibatkan sinyal suara tak bisa diterimakan jadi bunyi di telinga.
Zicky menyarankan agar pengguna earphone memperhatikan volume dan durasi pemakaian.
“Kita pakai earphone enggak terlalu kencang tapi selama 4 jam, yah, sama saja. Atau kita menggunakan enggak lama tapi kencang banget [tetap berpotensi menimbulkan gangguan pendengaran],” katanya.