Mencuci pakaian batik rentan mengalami luntur atau warnanya memudar sehingga perlu merawat dan mencucinya dengan baik.
Sebab mencuci pakaian, termasuk batik, kebanyakan orang menggunakan banyak detergen untuk membersihkan secara maksimal. Padahal, hal ini jelas salah.
Menggunakan detergen yang terlalu banyak dapat membuatnya tertinggal pada pakaian sehingga membuat pakaian lebih kaku serta meninggalkan residu detergen.
Founder dan Direktur Kreatif Fashion House Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto menjelaskan, orang umumnya mengenal batik sebagai sebuah motif, padahal batik merupakan pakaian dan kain.
Batik memiliki beragam motif apa pun selama menggunakan malam atau wax dalam proses pembuatannya.
Soal cara merawat batik, Chitra mengatakan semakin sering mencuci batik, semakin membuatnya lusuh.
“Perawatan batik atau pakaian pada umumnya adalah harus membaca label pakaiannya terlebih dahulu setelah membelinya untuk mengetahui bagaimana cara merawatnya sehingga bisa memperpanjang usia pakaian,” jelas Chitra dalam acara konfrensi pers di Jakarta, Jumat (24/6/2022) lalu.
Dikutip dari The Spruce, sebelum mencuci pakaian periksa instruksi yang ada pada label pakaian terlebih dulu. Apakah label membolehkan mencuci batik menggunakan air dingin, menghindari mencampurnya bersama pakaian lain, atau pakaian hanya boleh dicuci menggunakan tangan.
Selain itu, jangan lupa memeriksa instruksi pengeringan. Label pakaian juga akan menunjukkan apakah pakaian perlu dikeringkan dengan suhu rendah atau tidak terlalu kering.
Chitra mengatakan apabila ingin mencuci batik, sebaiknya menggunakan air dan sabun organik atau sabun bayi, kemudian hindari menjemur batik di tempat panas untuk mencegahnya tidak cepat pudar.
“Mencuci batik tidak memerlukan air panas agar lebih awet,” tambahnya.