in ,

Studi: Dinosaurus Sempat Selamat dari Kepunahan Massal

Ilustrasi dinosaurus. Foto: Istimewa

Dinosaurus mungkin selamat dari musim dingin panjang pada 200 juta tahun silam yang memicu kepunahan massal. Para ilmuwan mengatakan itu mungkin terjadi karena bulu yang dimiliki.

Para ahli menduga demikian setelah penemuan sebuah jejak kaki dan bebatuan di cekungan atau basin Junggar di Xinjiang, barat laut China. Menurut mereka, bulu-bulu tersebut membuat dinosaurus selamat dari musim dingin ekstrim pada akhir periode Triassic.

Periode Triasssic, berdasarkan waktu geologi, merupakan periode pertama Era Mesozoik yang dimulai 252 juta tahun yang lalu, pada penutupan Periode Permian, dan berakhir 201 juta tahun yang lalu, ketika digantikan oleh Periode Jurassic.

“Kunci dari dominasi mereka sangat sederhana. Mereka secara fundamental merupakan binatang yang beradaptasi dengan suhu dingin. Ketika dingin terjadi di mana-mana, mereka siap,” kata Paul Olsen yang memimpin studi di Lamont-Doherty Earth Observatory, dikutip dari Guardian.

Setelah penemuan itu, para ahli memeriksanya dan menduga dinosaurus mungkin tinggal di garis pantai pada lintang yang tinggi. Pasalnya, pada era Triassic, cekungan tersebut berada di antara lingkaran Arktik, sekitar 72 derajat ke utara.

Dinosaurus diduga pertama kali muncul di wilayah selatan lebih dari 230 juta tahun lalu, ketika Bumi masih diisi benua super yang disebut Pangaea. Pada mulanya, dinosaurus adalah minoritas dan hidup di dataran tinggi.

Pada akhir periode Triassic sekitar 202 juta tahun lalu, lebih dari 3/4 spesies darat dan laut musnah akibat dari kepunahan massal. Diduga, itu terjadi karena erupsi gunung berapi yang membuat iklim menjadi gelap dan dingin.

Bebatuan di basin Junggar diduga berasal dari akhir periode Triassic dan awal Jurassic, termasuk lintasan dinosaurus. Studi terbaru ini mengungkapkan bebatuan itu juga berisikan serpihan yang dibawa oleh lapisan es, yang menyiratkan temperatur dingin.

Dikutip dari Science, tim peneliti menduga para dinosaurus bertahan karena memiliki bulu. Fosil-fosil yang ditemukan menunjukkan hal tersebut.

Bulu-bulu itu banyak ditemukan di dinosaurus periode akhir. Namun ada juga ahli yang menduga bulu-bulu ini juga dimiliki oleh nenek moyang dinosaurus sekitar 243 juta tahun yang lalu.

Jika demikian, dinosaurus di akhir periode Triassic di basin Junggar memiliki ‘jaket hangat’ yang terbuat dari bulu-bulu.

Menurut laman National Geographic, Triassic merupakan periode terisolasi. Di era itu, banyak erupsi gunung berapi, perubahan iklim, dan hujan komet beserta asteroid terjadi yang membuat 90 persen spesies di Bumi punah.

Namun di periode ini juga muncul perubahan signifikan dan peremajaan. Mereka yang bertahan di periode ini bermunculan dan terdiversifikasi dalam ceruk ekologis yang baru, dan memunculkan makhluk baru, termasuk mamalia seukuran hewan pengerat dan dinosaurus pertama.

Dinosaurus sendiri benar-benar punah di akhir masa Cretaceous pada 66 juta tahun lalu, atau dia akhir periode Mesozoic.