in

Apa Itu Hiperpigmentasi, Berbahayakah?

Ilustrasi kulit

Hiperpigmentasi adalah kondisi munculnya bercak gelap pada kulit. Dilansir National Cancer Institute, hiperpigmentasi terjadi saat sel-sel khusus di kulit membuat terlalu banyak pigmen yang disebut melanin.

Hiperpigmentasi bisa berbentuk bintik-bintik, bintik-bintik penuaan, atau area kulit yang lebih gelap. Walau secara umum tidak berbahaya, hiperpigmentasi bisa mengganggu penampilan sehingga dapat mengurangi kepercayaan diri bagi pengidapnya.

Berikut 3 Jenis Hiperpigmentasi:

1. Sunspots. Biasa disebut juga bintik hati. Sunspot disebabkan paparan sinar matahari yang berlebihan dari waktu ke waktu. Umumnya, muncul sebagai bintik-bintik di area yang terkena sinar matahari, seperti tangan dan wajah.

2. Melasma. Melasma diyakini disebabkan oleh perubahan hormonal dan dapat berkembang selama masa kehamilan. Area hiperpigmentasi dapat muncul di area tubuh mana pun, tetapi paling sering muncul pada area wajah dan perut.

3. Post-inflammatory hyperpigmentation. Ini merupakan kondisi Hiperpigmentasi akibat cedera atau peradangan pada kulit. Penyebab umum jenis ini adalah jerawat.

Gejala utama hiperpigmentasi ialah area gelap pada kulit. Bercak bisa bervariasi dalam ukuran dan berkembang di mana saja di tubuh.

Penyebab terbesar untuk jenis hiperpigmentasi yang umum ialah paparan sinar matahari dan peradangan pada kulit. Kedua situasi ini bisa meningkatkan produksi melanin. Semakin besar paparan sinar matahari, semakin besar pula risiko pigmentasi pada kulit.

Apa penyebab hiperpigmentasi?

Penyebab umum hiperpigmentasi ialah produksi melanin yang berlebihan. Melanin merupakan pigmen yang memberi warna pada kulit. Obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi, bisa menyebabkan efek samping berupa hiperpigmentasi. Kehamilan mengubah kadar hormon dan dapat mempengaruhi produksi melanin pada beberapa wanita.