in

Ide Mendekorasi Rumah ala Wabi Sabi

Ilustrasi rumah. Foto: Pineapple Decor

Beberapa tahun belakangan, gaya atau desain interior asal Jepang mulai mengalami popularitas, menjadi tren, serta menginspirasi desain interior. Salah satunya, desain Wabi sabi.

Sama dengan desain Jepang-Skandinavia (Japandi), Wabi sabi menempatkan sentuhan minimalis pada elemen desain tradisional Asia untuk menciptakan ruang yang cerah, hangat, dan menenangkan.

Menurut laman Moving, desain Wabi sabi adalah filosofi desain interior Jepang yang mencakup minimalisme dan melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan.

Gagasan ini ditampilkan tepat dalam istilah Wabi sabi sendiri. Wabi berarti penyederhanaan dan kesendirian spiritual, sedangan sabi mengacu pada siklus hidup segala sesuatu dan kemampuan menerima serta merayakan ketidakkekalan dan kekurangan.

Gaya Wabi sabi memberi tahu kita untuk tidak hanya menerima kekurangan di ruangan, tetapi juga menghormatinya. Inti dari desain wabi-sabi adalah pendekatan terhadap gaya, bukan item tertentu yang disertakan atau tidak.

Desain Wabi sabi sejatinya sederhana serta dapat dipadukan dengan berbagai gaya interior lainnya, termasuk kontemporer, modern, rustic, dan Skandinavia.

Jika tertarik mencobanya, berikut beberapa ide menerapkan desain Wabi sabi di rumah dengan segala kesempurnaannya yang dihimpun dari beberapa sumber.

  1. Membawa unsur alam

Andalan lain dari interior Jepang dan minimalis adalah apresiasi terhadap tekstur, warna, dan elemen alami. Dalam gaya Wabi-sabi, alam berperan penting dalam mengejar kesunyian dan ketenangan.

Pertahankan palet warna netral. Setidaknya dalam warna yang menjadi titik fokus utama ruangan dan menggunakan elemen alami lainnya seperti kayu, batu, tanaman, dan air.

  1. Jaga ruangan tetap segar dan bersih

Menemukan kedamaian dalam ketidaksempurnaan tidak berarti membiarkan ruang menjauh dari Anda. Anda masih ingin menganut minimalis yang berarti menghilangkan segala kekacauan dan membuat rumah tetap sederhana dalam hal furnitur, dekorasi, juga palet warna.

Seperti standar dalam desain Jepang, cobalah memastikan bahwa setiap item di sebuah ruangan memiliki tujuan berbeda dan penting, bahkan jika itu hanya untuk menyeimbangkan ruang.

Jika barang-barang itu tidak perlu, segera singkirkan dari ruangan. Sebab, membiarkannya terus ada hanya akan membebani ruangan. Tentu ini adalah kebalikan dari apa yang ingin capai desain Wabi sabi.

  1. Gabungkan barang-barang minimalis dan buatan tangan

Desain Wabi sabi menghormati keaslian. Desain interior ini lebih memilih barang-barang  buatan tangan.  Namun, jika memiliki anggaran terbatas, Anda dapat tetap menggunakan furnitur minimalis sederhana dan terjangkau dari toko seperti IKEA.

Setelah itu, menyempurnakannya dengan barang-barang yang ditemukan dari toko barang antik, pasar loak, serta barang-barang yang dibuat sendiri. Kuncinya di sini adalah selalu berusaha untuk keseimbangan. Terlalu banyak hal dapat membanjiri ruangan.

Karena itu, fokuslah memasukkan barang-barang yang benar-benar berbicara dengan semangat ruangan dan temukan tempat lain untuk yang furnitur lainnya.

  1. Baik-baik saja dengan ketidaksempurnaan

Tanaman miring, linen kusut, dan sidik jari balita pada dinding semuanya baik-baik saja dalam interior Wabi sabi. Jangan ragu memperbaiki furnitur yang rusak dan melakukan perbaikan yang diperlukan, tetapi jangan membiarkan ketidaksempurnaan estetika membebani Anda.

Sebagai gantinya, merayakannya karena hal tersebut menambah ruang dan menjadikannya milik Anda sepenuhnya. Filosofi Wabi sabi memberi tahu kita bahwa keausan dan usia adalah semua hal yang harus dihormati alih-alih mengabaikannya.

Dalam hidup dan di rumah Anda, cobalah menerapkan prinsip ini dan memperhatikan bagaimana ketidaksempurnaan hanyalah cara lain membuat sesuatu menjadi istimewa.

Desain Wabi sabi juga merupakan jalur untuk meningkatkan kedamaian dan ketenangan dalam semua yang dilakukan. Mulailah perlahan, kecil, secara bertahap menata ruang hingga Anda merasa benar-benar damai dengan ketidaksempurnaan dan semuanya.