Peluncuran 46 satelit baru Starlink disebut membuat jaringan internetnya bisa menjangkau semua sisi Bumi dengan syarat dan ketentuan berlaku.
CEO SpaceX Elon Musk mengatakan, misi luar angkasa ini dilakukan oleh pesawat tak berawak di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California, AS, Senin (11/7/2022).
“Peluncuran [di area] kutub ini akan memungkinkan (Starlink menjangkau] cakupan Bumi secara lengkap (jika disetujui oleh pemerintah setempat),” ucap Elon Musk, di akun Twitter-nya, Selasa (12/7/2022).
Diketahui, layanan internet Starlink belum bisa mengakses semua negara meski cakupannya memungkinkan. Pasalnya, itu terkait izin dari Pemerintah setempat.
Indonesia, misalnya, baru mengizinkan layanan Starlink hanya sebagai penghubung dari jaringan utama ke jaringan cabang (backhaul) khusus untuk layanan korporasi.
Dikutip dari Space, 46 satelit Starlink masuk orbit rendah Bumi dalam waktu 63 menit setelah lepas landas. Selain itu, peluncuran satelit itu juga menjadi misi orbit ke-29 yang dilakukan SpaceX di 2022 serta ke-17 yang didedikasikan untuk starlink, konstelasi satelit internet terbesar perusahaan.
Setelah 8,5 menit pasca-lepas landas tahap pertama, roket Falcon 9 diberi nama ‘SpaceX Of Course I Still Love You’ yang mengangkut satelit-satelit itu kembali ke Bumi dan ditempatkan di Samudera Pasifik.
Ini merupakan peluncuran sekaligus pendaratan keenam untuk roket Falcon 9. SpaceX menyebut satelit yang diluncurkan menjadi booster untuk membantu mengangkat satelit pengamatan Bumi Sentinel-6 Michael Freilich melalui misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda NASA dan tiga kumpulan satelit Starlink.
Sejauh ini, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.750 satelit Starlink dan jumlahnya akan terus bertambah di masa mendatang.
Perusahaan telah mendapat izin untuk meluncurkan 12.000 satelit Starlink dan telah mengajukan permohonan izin kepada regulator internasional untuk menerbangkan hingga 30 ribu lebih Starlink.
Space Flight Now menyebut ini merupakan misi khusus ke-50 untuk jaringan internet Starlink. Peluncuran ini juga disebut menggunakan dana pribadi SpaceX.
Proses pengorbitannya diawali dengan Satelit Starlink yang terlepas dari ujung roket Falcon, sebagaimana yang sering dilakukan pesawat ruang angkasa ketika berpisah dari kendaraan peluncurannya.
Falcon 9 lantas menembakkan pendorong untuk berputar sebelum meluncurkan satelit. Roket melepaskan batang penahan satelit di atas wahana tersebut.
Momentum dari rotasi membantu satelit menyebar, sebelum pesawat secara individual mengaktifkan sistem propulsi atau pendorongnya untuk mulai mendaki menuju ketinggian operasi akhir, yakni sekitar 348 mil (560 kilometer) di atas Bumi.