in

Penjelasan Ilmiah tentang Keriput, Makin Banyak Seiring Usia

Ilustrasi orang keriput. Foto: Pexels

Kerut terutama di sekitar wajah kemungkinan besar makin bertambah sejalan bertambahnya usia. Bagaimana penjelasan sains soal penyebab keriput ini?

Penampilan seseorang biasanya terjadi perubahan seperti di wajah dan di leher. Hilangnya tonus otot dan penipisan kulit membuat wajah tampak lembek atau terkulai.

Untuk sebagian orang, rahang yang kendur dapat membuat tampilan dagu berlipat. Kulit Anda juga mengering dan lapisan lemak di bawahnya menyusut sehingga wajah Anda tidak lagi memiliki permukaan yang kenyal dan halus.

Sampai dengan batas tertentu, kerutan tidak bisa dihindari. Namun, paparan sinar Matahari dan asap rokok cenderung membuat kulit lebih cepat. Jumlah dan ukuran flek dan bintik hitam di wajah juga disebut akan bertambah. Perubahan pigmen ini sebagian besar disebabkan oleh paparan sinar Matahari.

Gigi yang hilang dan gusi yang menyusut disebut berpengaruh pada penampilan mulut, sehingga bibir Anda mungkin terlihat mengecil.

Alis dan bulu mata juga berubah menjadi abu-abu. Seperti di bagian wajah lainnya, kulit di sekitar mata mengalami kerutan sehingga menimbulkan kerutan di bagian samping mata.

Lemak dari kelopak mata mengendap di rongga mata. Hal ini juga bisa membuat mata manusia terlihat cekung. Kelopak mata bagian bawah bisa mengendur dan kantong bisa berkembang di bawah mata Anda.

Para peneliti di University of Southampton dan University of Cape Town, Afrika Selatan menerapkan perspektif biomekanik untuk memahami apa yang menyebabkan kerutan pada kulit dewasa.

Tim telah mengembangkan sejumlah model komputer kuantitatif untuk membuat karakterisasi tiga dimensi kerutan kulit, yang dapat membantu para ilmuwan, baik di bidang akademis maupun industri untuk mendapatkan pemahaman tentang kondisi kerutan.

“Lapisan terluar kulit kita terutama terdiri dari sel-sel mati yang terikat oleh lipid (molekul alami kulit),” kata Dr Georges Limbert , Associate Professor dalam Pemodelan Matematika dalam Biofisika di Pusat Tribologi Southampton, dikutip dari Medline Plus.

“Saat kelembaban relatif turun, lapisan luar kulit ini (stratum korneum) menjadi lebih kering dan kaku,” lanjut Limbert.

Ketika hal ini terjadi, kerutan mikro di permukaan kulit menyebabkan penarikan pada otot di wajah, seperti saat manusia tersenyum. Dengan demikian, bekas dari gerakan tersebut menghasilkan jejak yang mendalam dan menghasilkan bentuk keriput di muka.

Studi lain menunjukkan penyebab terjadinya keriput merupakan dampak dari hilangnya volume di bawah kulit.

Val Lambros, ahli bedah plastik di California, AS, mengatakan hal yang membuat keriput pada kulit manusia adalah sesuatu yang disebut deflasi.

“Ini (deflasi) adalah hilangnya lemak dan volume subkutan (lapisan kulit di bawah dermis). Ini adalah pengempisan jaringan lunak, yang bisa Anda lihat dengan jelas di alis,” ujarnya dikutip The New York Times.

Beberapa ahli bedah pun banyak yang melakukan suntik lemak di lapisan bawah kulit untuk mengisi ruang kosong penyebab keriputnya kulit manusia.

Lambros juga menyebut dugaan peran gravitasi sebagai penyebab keriput dan kendurnya muka pada orang tua merupakan hal yang dibesar-besarkan.