Pada uumnya, tanaman jahe di tanam atau dibudidayakan pada tanah luas yang subur, gembur, dan mengandung banyak humus. Walau begitu, tanaman jahe bisa juga dapat dibudidayakan di dalam polybag, sehingga bagi kamu yang gemar menanam tanaman di rumah bisa mencobanya.
Nah, berikut cara menanam jahe di polybag seperti dilansir channel Youtube Urban Farming Indonesia.
- Pembibitan
Sebelum menanam tanaman jahe, pastikan kamu mempunyai bibit jahenya. Kalau ada pilih bibit jahe yang sudah agak kehijauan pada bagian pucuk rimpangnya.
Bibit jahe yang sudah agak kehijauan pada bagian pucuk rimpangnya menjadi pertanda kalau bibit jahe sudah lama disimpan di tempat terbuka dan mulai tumbuh pastinya. Kalau belum ada tanda tumbuh, juga tidak masalah.
- Siapkan kokopit (cocopeat)
Selanjutnya siapkan pula kokopit untuk persemaiannya, karena langkah pertama sebelum bibit jahe kamu pindah tanamkan adalah dengan menyemainya dulu agar bisa kamu pastikan yang tumbuh di polybag pasti jadi dan tidak gagal.
Ini adalah alasan kenapa kita harus menyemai dulu, karena jahe yang masih belum tumbuh bisa saja gagal tumbuh jika langsung kamu letakkan di polybag dan dengan perlakuan seperti menanam biasanya.
Dalam persemaiannya kamu bisa gunakan kokopit yang dapat kamu ratakan di keranjang persegi serbaguna, kira-kira kokopit hampir memenuhi keranjang.
Setelah itu, ratakan bibit jahe di dalam kokopit. Kokopit memiliki sifat daya serap yang tinggi terhadap air, jadi hati-hati dalam penggunaannya, salah-salah jahe bisa saja busuk karena terlalu lembap.
Kamu bisa membasahkan kokopit terlebih dahulu lalu ratakan dan masukan jahe hingga tenggelam kokopit, tapi sedikit terlihat ke permukaan ya.
- Basahi kokopit
Selanjutnya membasahi kembali kokopit dengan cara mencipratinya, tapi tidak terlalu basah. Kalau sudah, kamu bisa menyimpan bibit jahe yang ditanam menggunakan kokopit di tempat redup matahari, tapi tidak terkena hujan selama 1,5 bulan.
Dengan kokopit yang kamu gunakan, kamu hanya perlu menyiraminya seminggu sekali, lain halnya jika kamu menggunakan media tanah, sehingga penggunaan kokopit jadi lebih mudah.
- Lihat pertumbuhan dan pindahkan ke media tanam polybag
Setelah 1,5 bulan kemudian, bibit jahe mengalami pertumbuhan, ada yang terlihat sudah tinggi, ada yang masih kecil, ada yang juga baru terlihat tunasnya, semua tergantung dari kualitas bibitnya.
Setelah mengalami pertumbuhan, kamu bisa pindahkan ke polybag, bahkan bibit yang baru keluar tunas dikit sekalipun.
Memperbanyak tanaman jahe dengan cara ini memang lebih lama, dan akan lebih mudah ketika kamu punya tanaman jahe yang sudah tumbuh banyak, bisa dibongkar, lalu kamu bisa pisahkan ke polybag lainnya. Cara demikian akan lebih cepat.
- Siapkan media tanam di polybag dan mulai penanaman
Untuk media tanamnya sendiri sebaiknya media tanam yang gembur, dengan perbandingan tanah 40 persen, pupuk kandang 30 persen dan sekam 30 persen.
Jika tidak punya sekam, kamu bisa menggantinya dengan pasir biasa. Intinya menanam rimpang seperti jahe ini media tanamnya harus gembur.
Pada polybag yang sudah berisi campuran tanah, pupuk kandang dan sekam atau pasir,, buatlah lubang di tengahnya dengan ukuran sebesar bibit jahe.
Kemudian padatkan kembali media tanam untuk menopang tanaman jahe yang sudah tumbuh. Lakukan proses penumbuhan selama 6 bulan.
Sampai di usia 6 bulan nanti, tanaman jahe sudah berkembang biak melalui tunas-tunas rimpangnya, mengembangkan dirinya hingga penuh satu polybag.
Di usia 6 bulan ini, tanaman jahe belum bisa dipanen meski terlihat subur dan rimbun batang dan daunnya. Kamu bisa membongkarnya untuk diperbanyak lagi ke polybag lainnya.
- Perawatan
Selama 6 bulan lebih proses menanam tanaman jahe, kamu hanya perlu menyiramnya di sore hari. Bila cuaca panas, kamu bisa menyiramnya 2 kali sehari.
Dikutip dari laman Cybex Pertanian, setelah memasuki usia 2-4 minggu, lakukan penyiraman dengan fermentasi SOT HCS atau pupuk organik.
Jika pupuk organik tidak memungkinkan, kamu bisa melakukan pemupukan kocor menggunakan pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 1 sendok makan untuk 1 liter air, lalu kocorkan ke polybag sedikit demi sedikit.
Jika terdapat hama maupun penyakit pada tanaman, kamu harus segera memersihkannya dengan menyemprotkan insektisida atau fungisida alami (organik) agar kualitas jahe tetep sehat. Jika ada, bersihkan juga gulma.
Dalam kurun waktu 25 hari sekali, atau saat tanaman jahe sudah terlihat menyembul keluar tanah, lakukan penambahan media tanam setebal 10 cm. Begitupun seterusnya sampai fase panen.