in

Kondisi Teleskop Termahal NASA Usai Ditabrak 19 Meteor

Ilustrasi teleskop James Webb. Foto: NASA

Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) NASA telah dihantam oleh setidaknya 19 batuan luar angkasa kecil sejak diluncurkan pada 25 Desember 2021, termasuk satu batu besar yang meninggalkan kerusakan nyata pada salah satu dari 18 cermin teleskop yang berlapis emas.

Dalam laporan status baru yang tersebar luas dan diposting ke basis data pra-cetak arXiv.org, peneliti NASA membagikan gambar pertama yang menunjukkan tingkat kerusakan itu.

Dalam gambar, terlihat pada cermin C3 di sudut kanan bawah gambar, lokasi benturan muncul sebagai lekukan putih terang yang menodai permukaan cermin emas.

Dampaknya, yang kemungkinan terjadi antara 23 Mei dan 25 Mei tahun ini, meninggalkan kerusakan yang “tidak dapat diperbaiki” pada sebagian cermin itu.

Namun, penyok kecil ini tampaknya sama sekali tidak menghambat kinerja teleskop. Faktanya, kinerja JWST melebihi harapan hampir secara keseluruhan. Tentunya ini kabar baik dan melegakan bagi para penggemar gambar luar angkasa yang selalu menantikan hasil bidikan terbaru JWST.

Dikutip dari Live Science, batuan kecil yang dikenal sebagai mikrometeoroid adalah ancaman yang familiar bagi pesawat ruang angkasa di orbit dekat Bumi. Jaringan Pengawasan Luar Angkasa AS melacak lebih dari 23 ribu keping puing orbital berukuran lebih besar dari ukuran bola lunak.

Namun, jutaan bongkahan ruang di dekatnya yang lebih kecil dari itu hampir mustahil untuk dipantau. Sebaliknya, NASA dan badan antariksa lainnya merencanakan dampak yang tidak dapat dihindari.

“Tak pelak, setiap pesawat ruang angkasa akan menghadapi mikrometeoroid,” kata laporan baru itu.

Sejauh ini, enam mikrometeoroid telah meninggalkan “deformitas” yang nyata pada cermin JWST. Namun itu semua memang sudah diprediksi.

Ketika membangun JWST, para insinyur sengaja memukul sampel cermin dengan benda berukuran mikrometeoroid untuk menguji bagaimana dampak tersebut akan mempengaruhi kinerja teleskop.

Terlepas dari dampak tak terduga pada cermin C3, para peneliti menemukan bahwa teleskop bekerja dengan sempurna setelah proses commissioning selama 6 bulan, dan memiliki masa depan yang cerah untuk penemuan di depannya.

“JWST memungkinkan terobosan mendasar dalam pemahaman kita tentang pembentukan dan evolusi galaksi, bintang, dan sistem planet. Kami sekarang tahu dengan pasti bahwa itu akan terjadi,” tulis laporan tersebut.