in

Kenapa Jaringan 3G Harus Disuntik Mati di Seluruh Dunia? Ini Penjelasannya

Jaringan 3G. Foto: MNC Media

Jaringan 3G tengah proses suntik mati. Anggota Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Garuda Sugardo mengungkapkan suntik mati jaringan 3G terjadi di seluruh dunia karena kebutuhan akses internet yang meningkat dan harus dipenuhi 4G.

“Switch off jaringan (BTS) 3G terjadi hampir di seluruh dunia, disebabkan meningkatnya demand akses internet yang harus dipenuhi oleh 4G,” katanya dikutip dari CNN, Jumat (22/7/2022).

“Hal ini terkait nilai keefisienan 4G terhadap 3G, kapabilitas, investasi, dimensi dan faktor kesediaan CPE (terminal) ponsel di pasaran,” imbuhnya.

Menurut Garuda, kemajuan teknologi akan membuat teknologi baru menjadi “predator” bagi teknologi yang sudah lama.

Di Indonesia, jaringan 3G ditargetkan akan mati sepenuhnnya pada 2022. Sejumlah operator seluler saat ini tengah melakukan program tersebut secara bertahap.

Nantinya, frekuensi yang sebelumnya digunakan untuk jaringan 3G akan dialihkan untuk dimanfaatkan pada jaringan 4G sekaligus membantuk untuk alokasi jaringan 5G.

Terbaru, Telkomsel pada Rabu (20/7/2022) mematikan sinyal 3G dan melakukan upgrade ke 4G di 146 kota dan kabupaten seluruh Indonesia. Beberapa kota besar yang menjadi targetnya adalah Bandung, Bogor, Bekasi, Depok, Yogyakarta, dan Semarang.

Lebih lanjut, selain karena kebutuhan jaringan yang harus dipenuhi untuk mengoptimalkan jaringan 4G, suntik mati jaringan 3G juga dilakukan karena pengguna jaringan ini sudah sangat kecil dan terus berkurang.

Menurut data dari Counterpoint Research, pengguna perangkat 3G hanya berada di angka 2 persen dan terus berkurang.

Kami melihat beberapa data/informasi terkait berapa banyak pengguna 3G yang masih ada. Tidak lebih dari 2 persen dan sekarang terus menurun seperti sekarang,” ujar Febriman Abdillah, analis di Counterpoint Research, beberapa waktu lalu.

Kemudian data pengapalan ponsel terbaru pada kuartal pertama 2022 juga menunjukkan semua ponsel yang ada di pasar Indonesia saat ini adalah ponsel dengan teknologi 4G dan 5G.

Sementara itu, ponsel 3G terakhir terlihat dalam data pengapalan pada kuartal pertama 2021 di angka 1 persen. Di sisi lain, masyarakat memberi tanggapan berbeda soal penghentian jaringan 3G terutama oleh Telkomsel.

Yuanda (27), seorang karyawan swasta yang tinggal di Bekasi mengaku jaringan internet Telkomsel tidak terlalu berpengaruh padanya karena masih ada jaringan alternatif WiFi yang tersedia di banyak tempat.

“Kan ada WiFi di mana-mana, jadi ga terlalu matters,” tuturnya.

Terpisah, Akin (28), seorang wiraswasta juga menyebut belum mengetahui soal program suntik mati 3G Telkomsel. Akin yang sering mengalami sinyal buruk di rumahnya di kawasan Sukajadi ini menyebut dirinya tetap akan menggunakan operator seluler ini.

“Selama (harga) paket nya ga naik mah kayanya saya tetap pakai aja sih Telkomsel,” katanya beberapa waktu lalu

“Kecuali mendesak harus punya kartu baru yang cocok sama daerah,” imbuhnya.