in

Mengintip Mata Pelajaran Jenjang SD dalam Kurikulum Merdeka

Ilustrasi Siswa SD

Kurikulum Merdeka untuk siswa Sekolah Dasar (SD) sebagaimana untuk jenjang lain, diberlakukan secara bertahap.

Dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kepmendikbud) nomor 56/M/2022 disebutkan tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, implementasi Kurikulum Merdeka dimulai pada tahun ajaran 2022/2023.

Pada tahun pertama untuk siswa SD kurikulum tersebut diterapkan di kelas 1 dan 4. Selanjutnya, pada tahun kedua diberlakukan untuk siswa kelas 1, 2, 4, dan 5. Baru pada tahun ketiga, Kurikulum Merdeka mulai diimplementasikan untuk siswa kelas 1 sampai 6.

Nantinya, linieritas guru SD pada pembelajaran Kurikulum Merdeka akan merujuk kepada ketentuan penataan linieritas guru bersertifikat pendidik dan beberapa ketentuan lain.

Di antara ketentuan lain tersebut adalah guru mata pelajaran (mapel) IPAS (ilmu pengetahuan alam dan sosial) SD/MI dapat diberikan oleh guru dengan kualifikasi akademik atau sertifikat pendidik guru kelas SD.

Sementara, mapel IPAS SDLB bisa diajarkan oleh guru dengan kualifikasi akademik atau sertifikat pendidik guru kelas sekolah lias biasa (SLB) atau bidang studi IPA/IPS.

Mapel dalam struktur kurikulum SD/MI, selain mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK), bahasa Inggris, dan muatan lokal, akan diajarkan oleh guru kelas. Selanjutnya, mapel bahasa Inggris untuk siswa SD/MI dan SDLB adalah mapel pilihan.

Mapel pilihan bahasa Inggris dapat diajarkan oleh guru kelas dengan kompetensi bahasa Inggris. Mapel ini juga dapat diajarkan oleh guru yang ada di sekolah bersangkutan atau SD/MI atau SMP/MTs terdekat yang ditugaskan dan diakui beban kerjanya atau mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Sementara, mapel muatan lokal SD/MI atau SDLB dapat diajarkan oleh guru kelas yang punya kompetensi muatan lokal atau guru muatan lokal yang ada di sekolah bersangkutan.

Mapel muatan lokal bisa juga diberikan oleh guru muatan lokal SD/MI atau SMP/MTs dan SMPLB terdekat yang ditugaskan dan diakui beban kerjanya, atau juga mahasiswa prodi muatan lokal yang mengikuti program Kampus Merdeka.