in

Julianne Moore Akui Menyesal Merusak Alisnya saat Masih Muda

Julianne Moore memiliki penyesalan dalam hal kecantikan, yaitu merusak alisnya. Ia mengatakan, di awal kariernya, ia mencabuti alisnya alias tweezing secara berlebihan demi mengikuti tren saat itu. Jadi, dia menyarankan putrinya, Liv Freundlich, untuk tidak melakukan hal yang sama.

Aktris yang kini berusia 61 tahun dan putrinya yang berusia 20 tahun itu muncul untuk kampanye Hourglass Cosmetics. Dalam kampanye tersebut dia mengungkap beberapa tips kecantikannya.

“Satu hal yang selalu saya katakan kepada anak saya adalah jangan menyentuh alis. Jangan hancurkan alismu seperti yang kulakukan, dan banyak wanita lain yang aku kenal,” kata dia.

Kampanye “We Glow” untuk Hourglass Cosmetics Ambient Soft Glow Foundation berfokus pada lima ibu dan anak perempuan, termasuk Moore dan Freundlich. Bintang 30 Rock itu mengatakan bahwa ia mendapat banyak inspirasi dan semangat saat sedang bersama dengan seseorang yang disayangi dan dicintai.

Bintang Still Alice itu juga berpesan pada putrinya bahwa riasan sebaiknya tak berlebihan hingga wajah aslinya tidak lagi dikenali. Jadi apa yang ada di tas riasnya? “Saya suka pensil alis karena, kalian tahu, saya merusak alis saya beberapa dekade lalu seperti yang saya katakan,” kata Moore.

Ia juga menyarankan pembaca untuk meniru emosi alami wajah saat meriasnya. “Seperti saat memakai blush on, kita tersenyum saat mengoleskan blush on. Jika ingin tahu tentang ke mana harus merias wajah, pikirkan ke mana wajah kita bergerak secara alami.”

Menyoal rambutnya yang cantik, bintang “The End of the Affair” mengatakan ia sangat mengandalkan penata rambut Vickie Vidov di West Village untuk menjaga warnanya tetap terlihat segar.

“Kami baru-baru ini beralih ke pewarna semipermanen. Karena saya berambut merah alami, saya suka warna baru ini memudar secara alami, jadi tidak ada demarkasi. Saya selalu ingin mempertahankan warna asli saya, tanpa terlihat palsu, seperti halnya dengan pewarna rambut,” kata dia.