Tanaman anggrek adalah salah satu tanaman hias populer. Banyak orang menyukai tanaman bunga anggrek karena kecantikan bunganya yang beraneka warna. Selain membeli dari toko tanaman, Anda juga dapat menanam anggrek atau melakukan budidaya anggrek dari botolan.
Untuk menanam anggrek pun tidak terlalu rumit. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, berikut tips budidaya anggrek dari botolan.
- Mengeluarkan anggrek dari dalam botol
Sekitar 7-8 bulan setelah berkecambah, anakan anggrek di dalam botol disebut dengan sedling. Sedling yang siap dikeluarkan mempunyai akar yang banyak dan kelihatan kokoh. Anda perlu berhati-hati saat mengeluarkan sedling dari dalam botol.
Sedling yang dikeluarkan dari botol sering tidak bisa beradaptasi ketika dipindahkan ke kompot karena telah hidup manja, dengan makanan yang sudah disediakan di dalam botol.
Pengeluaran sedling dari dalam botol bisa dilakukan dengan dua cara sebagai berikut. Cara pertama, siapkan baskom yang berisi air bersih dan steril.
Pecahkan botol di atas baskom. Kaca pecahan botol akan tenggelam dan anakan angrek akan mengambang di atas permukaan air
Cuci anakan angrek hingga bersih dan tidak terdapat agar-agar. Agar-agar yang masih menempel dapat menyebabkan tumbuhan jamur yang merugikan angrek.
Rendam anakan di dalam physan (zat antijamur) dengan dosis 2 sampai 3 mg per satu liter air agar tidak ditumbuhi jamur. Letakkan anakan anggrek di atas koran dan angin-anginkan agar bebas dari air.
Setelah kering, pindahkan anggrek ke dalam kompot. Satu kompot bisa digunakan untuk 20-40 anakan anggrek, tergantung pada ukuran kompot dan besarnya anakan.
Cara kedua, buka tutup botol dan masukkan air sampai setengahnya, hingga tanaman dan akarnya terpisah dari agar-agar. Keluarkan anakan anggrek menggunakan pinset atau kawat yang ujungnya dibengkokkan membentuk huruf U.
Kaitkan dan tarik akar anakan anggrek keluar sampai terjatuh ke dalam baskom yang berisi air bersih dan steril. Langkah selanjutnya sama dengan cara pertama.
- Memindahkan anakan ke kompot
Setelah anakan anggrek dikeluarkan dari dalam botol, langkah selanjutnya adalah menananmnya dikompot. Kompot yang digunakan 7, 12, 16, atau 20cm.
Kompot tersebut tidak terlalu tinggi atau dalam, tetapi menyerupai cobek. Kompot ada yang terbuat dari tanah atau plastik.
Media tanam yang digunakan bisa berupa pakis, sabut, kelapa, moss, akar kadaka, dan kulit pinus. Sebelum digunakan, media tersebut direndam dalam air selama 30 menit agar terbebas dari tanin atau zat perangsang pertumbuhan jamur.
Langkah-langkah menanam anakan anggrek dalam kompot sebagai berikut:
- Potong-potong media tanam (pakis dan serutan kayu sepanjang 5-30 mm, serta kulit pinus, arang, pecahan genting, pecahan batu bata, kulit pinus, arang, pecahan genting, pecahan batu bata, terumpung kelapa, dan sabut kelapa sebesar ibu jari).
- Isi kompot dengan kerikil atau pecahan genting sebesar ibu jari sebanyak sepertiga pot.
- Isi kompot dengan media tanam sampai sekitar 2 cm di bawah bibir kompot.
- Pindahkan anakan anggrek satu per satu ke dalam kompot. Satu buah kompot bisa memuat 20-40 anakan anggrek, tergantung pada besarnya kompot dan besar anakan anggrek.
- Semprotkan pupuk cair organik atau anorganik untuk meningkatkan nutrisi 1-2 kali seminggu dengan dosis 2 gram atau 2 ml dalam 1 liter air.
- Letakkan kompot di tempat teduh yang hanya menerima cahaya matahari langsung sekitar 20 persen.
- Lakukan penyiraman untuk menjaga kelembapan media tanam.
- Setelah anakan anggrek yang berasal dari satu kompot ke dalam 3-5 kompot.
- Setelah akar tumbuh baik, tingkatkanlah pencahayaan matahari secara bertahap.
- Memindahkan anggrek ke dalam pot
Setelah tumbuh cukup besar dengan tinggi sekitar 5 cm, anggrek siap dipindahkan ke dalam pot tunggal.