in

Trik Mencegah Truk Alami Rem Blong

Ilustrasi truk. Foto: Dok.

Masalah rem blong sering dialami kendaraan besar seperti truk dan bus. Hingga paruh kedua tahun 2022 saja sudah terjadi dua kecelakaan truk yang menimbulkan banyak korban meninggal.

Yang pertama kecelakaan truk blong di Balikpapan, Kalimantan, pada Januari. Kedua, kecelakaan truk Pertamina di Jalan Transyogi, Cibubur, Kota Bekasi (18/7/2022). Kedua peristiwa tersebut terjadi diduga karena faktor rem blong. Lalu bagaimana cara mencegah terjadinya rem blong pada truk?

Menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), hampir 90% dari total kecelakaan truk dan bus akibat rem blong dialami di jalanan menurun.

Hal ini sama seperti kecelakaan truk Balikpapan dan truk Pertamina Cibubur, di mana keduanya juga mengalami kecelakaan di kondisi jalan yang menurun.

Seperti pernah diungkapkan Senior Investigator KNKT, Achmad Wildan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh pengemudi truk untuk meminimalisasi potensi rem blong di jalanan menurun.

Menurut Wildan, hal pertama yang harus dilakukan sopir truk adalah menggunakan gigi rendah untuk membantu kendaraan melaju perlahan dengan auxiliary brake (rem pembantu) berupa engine brake.

“Paling gak idealnya (sopir harus) pakai gigi 2, jangan sampai pakai gigi 3, karena itu bahaya,” ungkap Wildan kepada jurnalis di Purwakarta, Januari 2022 lalu.

Selain menggunakan gigi rendah, hal lain yang harus dilakukan sopir truk ketika melewati jalanan menurun adalah menggunakan exhaust brake atau rem angin.

“Exhaust brake harus diaktifkan (terus), jangan dimainkan. Biasanya exhaust brake itu dimainkan on-off, on-off, itu jangan. Nyalain aja terus, supaya bisa nahan (laju kendaraan). Jadi nanti yang menahan (laju) roda itu bukan rem, tetapi adalah mesin. Jadi akan pelan nanti dia, nggak perlu pakai rem (pedal),” sambung Wildan.

Wildan mencontohkan, truk-truk yang kerap melintas di sebuah fly over di Brebes, tetap bisa melaju aman dan menghindari penyakit rem blong, kendati usia truk-truk itu sudah tua.

“Coba perhatikan di FO (Flyover Kretek, Brebes), itu truk-truk pengangkut tanah, truknya sudah tua-tua, muatannya juga over loading, tapi nggak pernah celaka. Kenapa? Karena pada saat turun dia pakai gigi 1, terus exhaust brake diaktifkan, bunyinya ngeng…ngeng…ngeng (ada yang menahan). Jalannya memang jadi kayak kura-kura (lambat), tapi kan selamat dia akhirnya,” tukasnya.