in

Arti Desain Trofi Piala Presiden Bulutangkis

Ilustrasi Trofi Piala Presiden Bulutangkis 2022. Foto: PP PBSI

Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) resmi akan menggelar Piala Presiden 2022 mulai 1-6 Agustus mendatang. Semua persiapan sudah dikerjakan, termasuk menentukan trofi lewat sayembara.

PBSI menggelar sayembara desain Piala Presiden untuk menentukan trofi terbaik. Trofi ini yang nantinya akan diperebutkan tim-tim Pengprov.

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna mengatakan ada 80 karya yang masuk sayembara, sampai akhirnya terpilih karya seniman asal Garut bernama Mohammad Mufti Al Rajab.

“Saya ingin sampaikan keseriusan kami menyelenggarakan Piala Presiden bahwa kejuaraan ini, pialanya kami sayembarakan desainnya dan diikuti 80 peserta dari Indonesia, dan yang menang dari sayembara ini adalah yang desain pialanya sudah jadi ini,” ungkap Agung dalam jumpa persnya di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (25/7/2022).

“Ini jadi simbol persatuan kita dan kami berharap olahraga ini bukan hanya olahraga yang membanggakan, tapi di sini seluruh perbedaan bisa melebur. Orang bicara bulutangkis, orang bicara Indonesia, bangsa yang bersatu,” lanjutnya.

Trofi yang didesain Mohammad Mufti tersebut punya dimensi lebar 25 cm dan tinggi 50 cm. Trofi itu dibagi empat bagian, dengan bagian depat tertulis Piala Presiden Republik Indonesia.

Sedangkan bentuk dasar tapak terinspirasi dari tugu pancasila, yang dipadukan dengan peta Indonesia pada bagian reliefnya. Hal ini melambangkan negara Indonesia sebagai tempat kelahiran yang sangat luas dan memiliki banyak suku dan budaya, menjadi negara yang penuh keberagaman.

Lambang Garuda juga terpampang di Piala Presiden, menggambarkan kebajikan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan kedisiplinan Indonesia. Pada bagian ketiga terdapat pola candi, sementara shuttlecock menghiasi atas Piala.