in

Kelebihan dan Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Ilustrasi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan pengembangan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk pembelajaran peserta didik di sekolah.

Kebijakan Merdeka Belajar menjadi langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajar Pancasila, seperti dikutip dari laman resmi Kemdikbud RI, Selasa (26/7/2022).

Kurikulum ini akan digunakan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, Pendidikan Khusus dan Kesetaraan. Lalu, apa perbedaan dari Kurikulum Merdeka Belajar dengan kurikulum sebelumnya?

Dengan Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru bisa lebih leluasa memilih metode dan perangkat ajar.

Berikut kelebihan Kurikulum Merdeka:

  • Guru Lebih Leluasa

Kurikulum Merdeka juga dikenal dengan sebutan pembelajaran intrakurikuler beragam yang memungkinkan materi pembelajaran diterima lebih optimal. Tujuannya agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Guru juga bisa membuat projek untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan pemerintah.

Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

  • Sekolah Harus Membantu SDM Guru

Terkait kurikulum ini, sekolah atau lembaga pelaksana memiliki peranan untuk membuat sebuah rencana, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam jangka pendek, sekolah dituntut untuk membantu sumber daya yang dimilikinya. Salah satunya dengan memberikan berbagai pelatihan bagi para guru.

Pelatihan tersebut mulai dari tingkat pemahaman terhadap kurikulum, konsep, dan juga tahap implementasinya. Guru juga wajib difasilitasi praktik nyata. Harapannya, bukan hanya pengetahuan saja yang menjadi output, namun juga pemahaman aplikatif.

Tahapan Implementasi Penerapan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menjadi opsi tambahan dalam rangka pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kemendikbudristek juga akan melakukan pengkajian ulang pada tahun 2024 mendatang.

 

Kemdikbud RI melalui Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Dr. Iwan Syahril, Ph.D mengatakan, terkait pilihan implementasi Kurikulum Merdeka, Kemendikbud telah menyiapkan jalur untuk membantu tahap kesiapan setiap satuan pendidikan.

Tiga jalur tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi dan situasi dari masing-masing satuan pendidikan, yakni:

  • Mandiri Belajar

Pilihan Mandiri Belajar akan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan kurikulum merdeka.

Mandiri Belajar memungkinkan sekolah menerapkan beberapa bagian atau prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka saja tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan pada satuan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.

  • Mandiri Berubah

Jalur kedua ini akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.

  • Mandiri Berbagi

Dengan jalur Mandiri Berbagi, sekolah bisa mengembangkan sendiri perangkat ajar dalam proses penerapan Kurikulum Merdeka.

Jalur ini juga memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.

Dalam hal ini, guru dan satuan pendidikan diminta untuk menyiapkan materi dan bahan ajaran baru dengan semangat belajar dan berbagi