in

Kenali Beda Cat Berbasis Minyak dan Air

Ilustrasi cat

Salah satu kegiatan yang tak luput dilakukan ketika membangun atau merenovasi rumah adalah mengecat dinding. Setidaknya, ada dua jenis cat yang biasa digunakan untuk mengecat dinding, yakni berbasis air danminyak.

Sama-sama berfungsi menghadirkan warna ke dinding dan mempercantik tampilan rumah, cat berbasis air dan minyak memiliki perbedaan.

Berdasarkan uraian beberapa sumber, terdapat beberapa perbedaan cat berbasis air dan minyak, berikut ini di antaranya dilihat dari segi biaya, daya tahan dan aromanya.

  • Biaya

Cat berbasis minyak lebih murah daripada cat berbasis air. Cat berbasis minyak biasanya mengandung minyak alami seperti minyak biji rami, atau minyak sintetis yang disebut dengan alkyd.

Umumnya, cat berbasis minyak dengan harga termurah mengandung alkyd karena minyak sintetis lebih sensitif terhadap lingkungan. Ditambah, permintaan pasar akan cat dinding berbahan dasar minyak lebih rendah. Jadi, cat berbasis minyak biasanya dihargai lebih murah.

  • Daya tahan

Di sisi lain, cat berbahan dasar minyak sering kali lebih tahan lama dan menawarkan hasil akhir jenis hard shell. Artinya, cat berbasis minyak lebih cocok digunakan untuk papan lis, rak, dan area lain yang mungkin mengalami keausan dan abrasi.

Sementara itu, cat berbasis air cenderung mudah hilang saat tergores atau digosok (rubbing off) ketika terkelupas. Dengan demikian, cat berbasis air lebih cocok digunakan di ruangan dengan lalu lintas manusia rendah atau tanpa lalu lintas seperti plafon selain dinding.

Untuk eksterior rumah, cat berbasis air justru tidak mudah pudar jika dibanding cat berbasis minyak. Cat berbasis air juga menawarkan hasil akhir jenis hard shell. Ini memungkinkannya untuk melindungi permukaan eksterior dari karat dan kerusakan air.

  • Aroma

Cat berbasis minyak mengeluarkan senyawa organik yag mudah menguap atau volatile organic compounds (VOC) keka mengering. Aromanya yang kuat inilah yang diasosiasikan kebanyakan orang sebagai bau cat.

Aromanya tidak hanya mengganggu, tetapi uapnya juga berbahaya jika area yang hendak dicat tidak berventilasi baik. Sehingga, cat berbasis minyak kerap digunakan di area kecil seperti papan lis ketimbang di area yang luas seperti dinding.