Pada tahun 2023 mendatang, Badminton Asia Championship untuk kali pertama digelar di Semenanjung Arab. Ialah Dubai, Uni Emirat Arab, menjadi lokasi yang ditunjuk untuk pelaksanaan kejuaraan bulutangkis terbesar di Asia itu.
Konfederasi Bulutangkis Asia (BAC) yang dipimpin Anton Subowo disebut telah menyepakati kerja sama dengan manajemen olahraga dan perusahaan konsultan yang berbasis di Dubai Beyond Boundaries.
Kedua organisasi tersebut melakukan kesepakatan di Singapura, pada bulan lalu. Maka dengan begitu, Kejuaraan Bulutangkis Asia akan diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab mulai tahun depan hingga 2027.
“Bulutangkis adalah salah satu olahraga paling populer dengan partisipasi dan basis penggemar yang tinggi sepanjang masa. Tentu akan menyenangkan menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia di arena baru,” kata Anton seperti dikutip dalam Insidethegames.biz.
Ya, sebelum Dubai, Kejuaraan Asia kerap digelar di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Filipina.
Sementara khusus Asia Timur, Taiwan, China dan Korea Selatan cukup dominan. Bahkan sebelum Dubai, Badminton Asia juga pernah melakukan hal sama dengan negara Asia lainnya yang melakukan kontrak dalam beberapa tahun. Saat itu, Wuhan, China yang menjadi tuan rumah dari 2015 hingga 2019.
Pernah juga China menjadi tuan rumah selama dua edisi berturut-turut namun kota yang berbeda yaitu Shanghai pada 1994 dan Beijing pada tahun berikutnya.
Sementara negara lainnya yang juga melakukan kerja sama panjang ialah Malaysia. Negeri Jiran menunjuk Johor Baru sebagai lokasi perheletan pada 2006 hingga 2008.
Dengan ditunjuknya Dubai, maka ini akan menjadi edisi perdana Kejuaraan Asia Bulutangkis yang diadakan di negara tersebut sekaligus di Semenanjung Arab.
Indonesia merupakan juara bertahan untuk nomor ganda putra di Badminton Asia Championship. Pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan menjadi juara baru pada tahun 2022. Terakhir kali ganda putra juara Asia pada tahun 2009 lewat Markis Kido/Hendra Setiawan.