Penggunaan behel atau kawat gigi sudah tidak asing bagi masyarakat. Behel kerap digunakan sebagai alternatif memperbaiki gigi atau rahang yang tak rata atau gigi menumpuk. Kebutuhan penampilan juga sempat menjadikan pemasangan membuat behel banyak diminati.
Walaupun memberikan banyak manfaat, namun pemasangan behel juga tak bisa dilepaskan dari risiko negatif bagi kesehatan yang mengikutinya. Berikut empat efek samping dari pemasangan behel yang perlu diwaspadai:
Resopsi akar
Resopsi akar adalah pemendekkan akar gigi dari konsisi normal. Hal ini disebabkan karena beberapa tulang larut saat gigi bergerak sehingga gigi menjadi hilang.
Walau penyebab pasti dari hal ini tidak sepenuhnya diketahui, memakai kawat gigi dalam waktu yang lama (di atas 2-3 tahun) bisa meningkatkan kemungkinan itu terjadi. Kondisi ini tak hanya menyerang satu gigi, tapi juga beberapa gigi.
Dekalsifikasi dan Rongga
Dalam jangka pendek, kawat gigi bisa mengganggu cara pasien mengunyah makanan. Selain itu, pemasangan behel memberikan ruang kecil di sekitar gigi sehingga sisa-sisa makanan mudah terperangkap.
Hal ini dapat menyebabkan timbunan plak dan bakteri yang memicu kerusakan pada permukaan email gigi dan perubahan warna gigi. Tak hanya itu, penggunaan behel juga menimbulkan tanda putih yang dikenal sebagai dekalsifikasi.
Iritasi
Pada kasus pertama kali pemasangan behel, tak jarang dijumpai mulut yang belum terbiasa dengan kawat dan braket behel. Proses penyesuian ini membutuhkan waktu sampai mulut dan bibir menyesuaikan dengan posisi baru.
Selama ini kemungkinan besar Anda akan merasakan iritasi ringan. Selain itu, penggunaan behel juga bisa menyebabkan jaringan lunak dalam mulut, sepertii bagian dalam bibir, dan gusi menjadi terluka saat bersentuhan dengan kabel kawat gigi yang berujung timbulnya sariawan.
Alergi
Walau jarang terjadi, pemasangan behel dapat menimbulkan risiko alergi atas bahan-bahan yang digunakan dalam behel, seperti karet lateks atau nikel dari kawat gigi logam.
Apabila bahan-bahan behel penyebab alergi diketahui, sebaiknya bahan tersebut dihindari. Namun, apabila reaksi setelah kawat gigi dipasang, kawat gigi (atau elastik) perlu dilepas dan diganti dengan bahan yang lebih sesuai.