Kabupaten wonogiri memiliki berbagai makanan tradisional salah satunya cabuk. Cabuk
merupakan makanan yang terbuat dari wijen berwarna hitam. Cabuk wijen neniliki bentuk
seperti pepes ikan namun ukurannya lebih kecil seperti otak – otak.
Cabuk terbuat dari gula merah, kelapa sangan, daun jeruk dan daun kemangi. Memiliki rasa pedas dan manis. Sangat cocok untuk lauk dengan nasi yang masih hangat sehingga menambah selera makan, karena cabuk merupakan jenis sambal basah yang dapat bertahan 3-4 hari disuhu ruangan.
Namun sekarang sambal cabuk sudah jarang ditemui karena bahan bakunya yaitu wijen hitam yang jarang ditanam di Wonogiri serta proses pembuatannya yang sedikit rumit. Dulunya cabuk
wijen merupakan makanan yang dinikmati dihampir setiap rumah tangga di Kabupaten Wonogiri. Namun dengan seiring perkembangan zaman kuliner cabuk ini mulai tersingkirkan.
Meskipun tampilannya yang kurang menarik karena warnanya yang sangat hitam namun cabuk
memiliki aroma yang sedap. Tidak hanya aroma cabuk wijen juga memiliki rasa yang pedas
namun sedikit getir karena terdapat campuran londo di dalamnya.
Cara membuat cabuk cukup sederhana yaitu biji wijen yang masih mentah digoreng tanpa minyak hingga matang, setelah matang lalu ditumbuk sampai halus, lalu dikukus dengan dicampur air sedikit sekitar satu jam, kemudian dicampur londo. Ampas kelapa dikukus selama satu jam, setelah itu cabuk dibumbui agar ada rasanya. Bumbu dibutuhkan antara lain cabai, bawang putih, gula jawa, daun kemangi, serta gula jawa. Kemudian digulung sesuai selera. Setelah itu dipanggang di atas bara api.