in

Dorna Tolak Hapus Moto2 dan Moto3, Ini Alasannya

Ilustrasi MotoGP

Beberapa waktu lalu, CEO Dorna Carmelo Ezpeleta membuat penegasan menampik saran bos Pramac Ducati Paolo Campinoti yang menyarankan hanya MotoGP yang digelar di luar Eropa.

Hal itu demi mendapatkan tontonan MotoGP yang lebih atraktif. Selain itu, dengan fokus pada MotoGP pemasaran balapan tersebut juga akan meningkat.

Campinoti ingin Dorna meniru Formula 1. Dengan memisahkan F1 dengan level di bawahnya, mereka mendapatkan pemasukan besar karena sponsor selalu tersorot kamera.

Dengan kata lain, Campinoti menginginkan keuntungan yang lebih besar serta membatasi nilai-nilai yang lebih kecil.

Meski demikian Dorna memiliki sejumlah alasan menolak saran bos Pramac itu dengan ngotot mempertahankan Moto2 dan Moto3 digelar bersama-sama MotoGP.

Berikut beberapa alasan Dorna Tolak Hapus Moto2 dan Moto3:

  • Animo Tuan Rumah

Untuk balapan di luar Eropa seperti di Asia, tuan rumah memiliki kebanggaan jika pembalapnya tampil bersamaan dengan ajang MotoGP.

Tetapi jika level di bawah MotoGP di hapus di kawasan Asia, negara-negara tersebut hanya sekadar jadi penyelenggara semata.

“Tapi kemudian kita tidak akan melihat kemenangan kandang oleh [Somkiat] Chantra di Moto2 pada bulan April di MotoGP Mandalika di Indonesia. Dan di Texas, fokusnya adalah pada pembalap Moto2 lokal Cameron Beaubier dan Joe Roberts,” kata Ezpeleta dikutip dari Speedweek.

  • Faktor Sejarah

Menurut Ezpeleta, pagelaran Moto2 dan Moto3 bersama MotoGP sudah jadi serangkaian dalam waktu yang lama. Hanya saja saat itu penamaannya berbeda. Nilai historis ini yang coba dipertahankan Dorna dan Ezpeleta.

“Kami tidak akan pernah menghapus Moto2 dan Moto3, karena kelas-kelas ini merupakan hal yang penting bagian dari struktur sejak 1949. Saya terbuka untuk semua diskusi. Tapi program GP dengan tiga kelas tidak akan diubah,” ucap Ezpeleta.

  • Eropa Tak Selalu Menguntungkan

Tidak semua penyelenggaraan MotoGP di Eropa menguntungkan atau menarik minat. MotoGP Prancis dan MotoGP Jerman jadi salah satu yang menyita perhatian penonton dengan penjualan tiket yang bagus.

Tetapi saat digelar di MotoGP Belanda dan MotoGP Italia, banyak juga tribune penonton yang kosong. Pemasukan dari iklan pada dua balapan itu juga tidak banyak.