in

Langkah-langkah Budidaya Tanaman Obat yang Tepat

Ilustrasi tanaman kunyit. Foto: Shutterstock

Terdapat berbagai tanaman obat di Indonesia yang mulai dibudidayakan para petani. Kunci sukses praktik budidaya tanaman obat yakni kesesuaian antara jenis tanaman dan lingkungan. Hal ini karena setiap tanaman memiliki syarat tumbuh yang berbeda.

Selain itu, lingkungan juga berperan besar dalam proses budidaya ini seperti iklim dan tanah. Unsur iklim tersebut meliputi suhu, curah hujan, dan intensitas sinar matahari.

Kesuburan tanah juga sangat berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman obat, di antaranya kesuburan secara fisik, kimia, dan biologi. Lantas, bagaimana langkah-langkah budidaya tanaman obat yang benar?

Budidaya tanaman obat tidak berbeda jauh dengan tanaman lainnya. Langkah-langkah yang tepat untuk budidaya tanaman obat terdiri atas persiapan dan pengolahan tanah, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.

Dikutip dari buku Budidaya Tanaman Obat & Rempah yang ditulis Muhammad Alqamari dkk, berikut langkah-langkah budidaya tanaman obat yang bisa diikuti.

  1. Persiapan dan pengolahan lahan

Tahapan pertama budidaya tanaman obat adalah pengolahan lahan atau tanah yang menjadi media tanam. Umumnya, tanaman obat memerlukan tanah dengan unsur fisik, kimia, dan biologi yang baik.

Tanah yang subur akan membuat tanaman obat tumbuh dengan baik. Teknik pengolahan lahan ditentukan oleh jenis tanaman obat yang akan ditanam dan kondisi awal lahan tersebut.

Namun, secara umum, tahapan pengolahan lahan sebagai berikut:

  • Membersihkan gulma, sisa tanaman, dan batu yang ada di lahan tersebut.
  • Membalikan tanah menggunakan traktor atau alat yang fungsinya sama.
  • Menghancurkan gumpalan tanah agar menjadi lebih halus dan rata.
  • Membuat bedengan.
  • Membuat lubang dan alur tanam pada bedengan.
  1. Persiapan bibit

Persiapan bibit biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengolahan lahan. Pembibitan bertujuan mendapatkan tanaman muda yang tumbuh dengan baik.

Pembibitan bisa dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif dilakukan menggunakan biji.

Sedangkan, perbanyakan lewat vegetatif dilakukan dengan cara stek, cangkok, okulasi, runduk, dan kultur jaringan. Sistem perbanyakan ini disesuaikan dengan jenis tanamannya.

  1. Penanaman

Bibit tanaman yang sudah didapat tidak bisa langsung ditanam. Bibit tanaman harus diseleksi terlebih dahulu.

Hanya bibit yang sehat dan tumbuh baik yang akan ditanam. Bibit tersebut nantinya akan dipindah ke lahan pada pagi atau sore hari.

Adapun langkah-langkah penanaman bibit sebagai berikut:

  • Bibit yang sudah disiapkan sebelumnya dipindah ke lubang tanam.
  • Pastikan media tanam melekat pada bibit.
  • Tutup lubang tanam dengan tanah dan dipadatkan agar bibit bisa tumbuh dengan kokoh.
  • Siram bibit yang baru dipindah tanam dengan air secukupnya.
  1. Pemeliharaan

Tahapan budidaya tanaman obat berikutnya adalah pemeliharaan tanaman. Kegiatan pemeliharaan yang biasanya dilakukan, yaitu pemupukan, penyiraman, penyiangan dan pembumbunan, serta pengendalian organisme penggangu tanaman.

  1. Panen

Setelah memasuki usia panen, tanaman obat bisa langsung dipanen. Setelah itu, langsung membersihkan tanaman dan memisahkan antara bagian yang bisa dikonsumsi dan tidak dikonsumsi.

Nah, itulah tahapan budidaya tanaman obat yang perlu dipahami. Untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas, semua tahapan di atas harus dilakukan dengan baik dan maksimal.