Vitamin C merupakan bahan perawatan kulit yang paling digemari. Hal ini karena bisa dipakai pada semua jenis kulit dan usia. Namun ada satu kekurangannya, vitamin C dikenal tak stabil. Ini berarti produk yang Anda pilih, bagaimana Anda menggunakannya, dan di mana Anda menyimpannya merupakan hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan.
Menurut dokter kulit Robyn Gmyrek bitamin C merupakan antioksidan paling melimpah di kulit manusia. Tubuh Anda tidak dapat mensintesis vitamin C, sehingga harus diperoleh secara oral, melalui diet atau suplemen, jelasnya. Namun, bahkan jika Anda memiliki asupan vitamin C yang tinggi, hanya sebagian kecil vitamin C yang akan tersedia secara biologis dan aktif di kulit. Jumlah yang sangat terbatas diserap ke dalam saluran lambung Anda, dan kemudian masuk ke aliran darah. dan akhirnya ke kulit Anda.
Vitamin C memerangi stres oksidatif, melindungi kulit dari radikal bebas yang merusak, kata dokter kulit Geeta Yadav. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat berasal dari, antara lain, agresor lingkungan seperti polusi dan paparan sinar matahari. Ini daapt memicu proses yang dikenal sebagai stres oksidatif, yang memecah kolagen dan mempercepat penuaan kulit. Vitamin C dapat membantu menetralisir radikal bebas, mencegah kerusakan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vitamin C topikal dapat mengurangi pembentukan sel terbakar sinar matahari sebesar 40 hingga 60 persen, tambah Dr. Gmyrek. Bahan tersebut bahkan dapat mengurangi penanda spesifik kerusakan DNA yang disebabkan oleh paparan radiasi UV yang terkait dengan pembentukan kanker kulit, katanya. Sebab itu, Anda dapat memakai produk vitamin C di bawah tabir surya Anda setiap pagi.
Manfaat lain vitamin C di antaranya dapat membantu meratakan warna kulit, mencerahkan kulit, dan mengurangi pigmentasi yang tidak diinginkan.