in

Kelebihan dan Kekurangan Lantai Kayu Laminasi di Dapur

Ilustasil lantai kayu. Foto: Rumah.com

Membahas tentang lantai kayu, mayoritas orang lebih familiar dengan jenis kayu keras. Ini adalah salah satu dari sekian banyak ragam jenis lantai kayu yang kerap digunakan di dapur. Namun, ada jenis lantai kayu lain yang tidak kalah populer digunakan di dapur, yakni lantai kayu laminasi.

Lantai kayu laminasi adalah lantai yang terdiri atas lapisan kayu tipis yang ditumpuk dan ditempel menjadi satu. Ketebalannya bisa mencapai 0,5 sampai tiga sentimeter. Jenis lantai kayu ini memiliki kesamaan dengan lantai vinil lantaran metode instalasinya serupa.

Karena alasan tersebut membuat beberapa orang tertarik memasang lantai kayu laminasi di dapur. Namun, ada beberapa plus dan minus memasang lantai kayu laminasi di dapur seperti berikut ini sebagaimana dirangkum dari Kitchinsider.

  • Mengenal lantai kayu laminasi

Sebelum mengetahui keuntungan dan kekurangan menggunakan lantai kayu laminasi di dapur, perlu memahami lebih lanjut seputar jenis lantai ini untuk memantapkan keputusan.

Lantai kayu laminasi biasanya dijual dalam bentuk ubin dan papan. Lantai kayu laminasi adalah produk sintetis yang terbuat dari beberapa lapisan.

Lapisan paling atas adalah lapisan akrilik bening yang tahan lama. Lapisan ini melindungi lapisan kertas cetak yang berada tepat di bawahnya.

Lapisan permukaan lantai kayu laminasi tahan terhadap goresan serta tahan noda dan air. Sementara untuk lapisan kertas cetak, akan menampilkan penggambaran kayu atau batu pada permukaan lantai.

Dua lapisan ini dipasang pada inti melamin dan papan serat yang semuanya membentuk papan atau ubin laminasi.

  • Kelebihan lantai kayu laminasi

Seperti disebutkan sebelumnya, lantai kayu laminasi memiliki lapisan yang membuatnya tidak mudah tergores serta tahan noda dan air.

Keuntungan lain adalah harganya yang relatif murah dibanding lantai vinil kualitas premium, memiliki tampilan yang mampu mengimitasi kayu atau batu sehingga mempercantik dapur.

Untuk ketahanan air, lantai kayu laminasi tidak  mudah rusak jika terkena cipratan air. Proses pembersihannya pun cukup mudah. Lantai kayu hanya perlu diseka menggunakan kain lap lembap atau mengepelnya.

Terkait daya tahan, kebanyakan lantai kayu laminasi bisa bertahan hingga 15 tahun atau lebih.

  • Kekurangan lantai kayu laminasi

Meski permukannya tahan air, lantai kayu laminasi tetap perlu dijaga dari cairan yang dibiarkan berlama-lama di atas permukaannya. Sebab, inti bagian dalam laminasi akan membengkak dan menyusut dengan perubahan suhu serta kelembapan.

Apabila mengalami banjir atau kelembapan apa pun yang masuk ke inti, lantai kayu laminasi dapat melengkung atau lapisan atasnya menggelembung.

Lebih lanjut, permukaan lantai kayu laminasi sangat tipis. Jika tergores cukup dalam, sulit menyembunyikannya sehingga kurang cocok dengan rumah yang memiliki hewan peliharaan.

Soal ketahanan, lantai vinil lebih tahan lama dibanding kayu laminasi. Terkait harga, lantai kayu laminasi yang paling murah tidak akan menampilkan kayu atau batu yang terlihat alami.

Selain itu, kayu laminasi bukan lantai yang ramah lingkungan karena tidak bisa rusak secara alami di tempat pembuangan sampah. Sebagian besar penyebabnya karena lapisan paling atas yang mengandung plastik.

Bahkan, beberapa lantai kayu laminasi juga dibuat dengan bahan kimia seperti formaldehida yang dapat melepaskan senyawa organik volatil atau volatile organic compound (VOC).