in

Kiat Mengatasi Jerawat Hormonal Menurut Dokter Kulit

Ilustrasi. Pexel.

Jerawat tak pandang usia, tak hanya remaja, bahkan orang dewasa, terlebih wanita, cenderung berjerawat hingga usia 30-an, 40-an, bahkan 50-an sebelum timbulnya menopause, menurut American Academy of Dermatology Association atau AAD.

Bahkan orang dewasa yang tak pernah berjerawat selama masa remajanya bisa mengalami jerawat di area wajah seperti sekitar mulut, rahang, dahi, atau di tubuh seperti punggung atau dada. Jika Anda seorang dewasa yang mengalami kondisi kulit yang mengganggu, para ahli mengatakan hal itu biasanya disebabkan oleh salah satu dari berikut ini: riwayat keluarga, produk perawatan rambut dan perawatan kulit, stres, efek samping obat, kondisi medis yang tak terdiagnosis, atau hormon. .

Hormon adalah salah satu penyebab yang lebih umum, kondisi ini biasanya disebut sebagai jerawat hormonal.“Jerawat hormonal, sesuai dengan namanya, ialah jerawat yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh,” kata dokter kulit Michele Green

Penyebab jerawat hormonal ialah pori-pori tersumbat, kata dokter kulit Sanusi Umar. Fluktuasi hormon bisa menyebabkan kelebihan produksi sebum zat berminyak di kelenjar kulit, penumpukan sel kulit mati, atau akumulasi bakteri, jelasnya.

“Ada berbagai kondisi yang bisa mempengaruhi munculnya jerawat hormonal termasuk pubertas, sindrom ovarium polikistik, siklus menstruasi, menopause, dan peningkatan kadar androgen,” kata Green.

Namun bagaimana mengetahui jika bintik merah Anda disebabkan oleh hormon atau sesuatu yang lain? Mengelompokkan akar penyebab jerawat Anda bisa membantu menginformasikan rencana perawatan yang efektif. Berikut beberapa pengobatan untuk jerawat hormonal bersifat multi-cabang menurut ahli.

Manajemen stres
Menemukan cara mengurangi stres, seperti olahraga teratur atau meditasi, bisa membantu mengendalikan ketidakseimbangan hormon yang terkait dengan respons tubuh melawan atau lari, jelas Green.

Produk topikal yang dijual bebas
“Benzoil peroksida merupakan bahan perawatan kulit pelawan jerawat yang sangat baik yang biasanya ditemukan pada pembersih dan spot treatment. Benzoil peroksida menghilangkan bakteri di permukaan kulit dan mengurangi jumlah sebum berlebih di pori-pori, pada dasarnya mengeringkan jerawat dan mengendalikan jerawat,” kata Green.

Asam salisilat merupakan bahan perawatan kulit anti-inflamasi lain yang mengelupas kulit dengan lembut. “Ini menembus jauh dalam pori-pori untuk menghilangkan sel-sel kulit mati, kotoran, dan sebum.” Obat populer lainnya ialah tea tree oil, yang merupakan anti-inflamasi dan anti-mikroba alami.

Resep
“Antibiotik topikal dan oral juga menjadi pengobatan yang efektif untuk mengatasi jerawat,” kata Green. “Clindamycin dan erythromycin adalah perawatan antibiotik topikal yang mengurangi jumlah bakteri penyebab jerawat pada kulit dan meminimalkan peradangan yang terkait dengan jerawat. Antibiotik oral seperti doksisiklin bisa diresepkan untuk jerawat yang terinfeksi yang sering ditandai dengan peradangan, kemerahan, dan nyeri tekan pada kulit.

Perubahan pola makan
Sebagai upaya memerangi jerawat hormonal secara alami, pasien bisa mencoba membatasi produk susu dan makanan berlemak. “Makanan yang sudah dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon penyebab jerawat termasuk susu, lemak trans dan jenuh, dan karbohidrat glikemik tinggi,” kata Green.