in

Cara Menanam Jagung agar Berbuah Banyak

Tanaman jagung. Foto: Kompas

Jagung merupakan komoditas penting karena banyak dimanfaatkan baik sebagai bahan pangan maupun ternak sehingga banyak ditanam petani, termasuk di Indonesia.

Jagung dibudidayakan dapat memperoleh hasil maksimal apabila syarat tumbuhnya terpenuhi. Sederhananya, jagung akan tumbuh dengan baik jika ditanam pada daerah subtropis atau tropis yang memiliki intensitas cahaya matahari minimal delapan jam per hari.

Untuk ketinggian tempat, sebaiknya jagung ditanam pada lahan dengan ketinggian 1000-1800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan ketinggian optimum 50-600 mdpl. Selain itu, media tanam yang digunakan harus memiliki unsur hara lengkap agar pertumbuhan dan produktivitasnya optimal.

Dirangkum dari Cybex Kementerian Pertanian, berikut langkah-langkah budidaya tanaman jagung yang perlu dipahami.

  1. Memilih benih jagung terbaik

Cara menanam jagung diawali dengan memilih benih terbaik. Saat ini, sudah banyak beredar benih jagung yang siap tanam.

Akan tetapi, pastikan benih yang digunakan merupakan benih bersertifikat yang kualitasnya terjaga. Selain membeli benih berkualitas, Anda juga perlu melakukan perlakuan pada benih tersebut.

Benih harus terlebih dahulu dilapisi fungisida sebelum ditanam untuk mencegah penyebaran patogen tular benih.

  1. Perhatikan waktu dan cara olah lahannya

Jika kondis musim sedang normal, budidaya tanaman jagung bisa dilakukan antara Mei-Juni karena selama periode itu intensitas hujan sudah berkurang.

Setelah mengetahui waktu tanam yang tepat, Anda bisa mulai mengolahan lahan yang akan digunakan untuk menanam jagung.

Sebelum ditanam, lahan sebaiknya diberi pupuk kandang, bokashi, atau kompos sebanyak 10-20 ton per hektare dan disemprot dengan GDM Black Bos sebanyak lima kilogram kg per hektare.

Tujuannya, mempercepat remediasi tanah dari residu pupuk maupun pestisida kimia serta membuat tanah lebih gembur dan subur.

Lima hari sebelum tanam, tanah bisa diolah dengan cara dibajak. Tanah dibajak dengan kedalaman 20-30 cm agar struktur tanah gembur, adanya oksigen dalam tanah, menambah aerasi tanah, dan mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara dalam tanah.

  1. Atur jarak tanam dan mulai menanam

Setelah tanah diolah, buat bedengan. Lebar bedengan umumnya 100 sentimeter (cm) dengan jarak antarbedengan 50 sentimeter.

Di bedengan itulah, benih jagung akan ditanam. Biasanya, benih ditanam dengan jarak 75 x 25 cm atau 75 x 20 cm.

Setelah itu, buatlah lubang tanam dengan cara ditugal sedalam lima 10 sentimeter, lalu masukan benih pada lubang tanam tersebut dan tutup lubang tanam dengan bokashi.

Kemudian, semprotkan pupuk organik cair (POC) GDM pada lubang tanam agar pertumbuhan lebih cepat dan terlindungi dari serangan organisme penggangu tanaman (OPT).

  1. Pemupukan

Langkah selanjutnya dalam praktik budidaya tanaman jagung adalah pemupukan. Anda bisa menggunakan POC GDM setiap 10 hari sekali dengan dosis dua gelar air mineral. Lakukan penyemprotan disekitar tanaman dan area perakaran.

Selain itu, bisa menggunakan pupuk kimia NPK dan pupuk kandungan nitrogen saat jagung berumur 10, 21, dan 50 hari setelah tanam (HST).

  1. Lakukan pemeliharaan tanaman

Ada tiga pemeliharaan yang harus dilakukan dalam budidaya tanaman jagung sebagai berikut.

  • Penyulaman

Mengganti tanaman yang mati atau benih yang tidak tumbuh dengan tanaman baru. Dengan demikian, tidak ada lubang tanam yang kosong dan hasil panennya lebih maksimal.

  • Penyiangan

Membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya agar tanaman tumbuh baik.

  • Pembumbunan

Kegiatan ini biasanya dilakukan bersama dengan penyiangan. Pembumbunan merupakan cara menutup akar dengan tanah agar akar tetap kuat dan mempercepat pertumbuhan.