Gurun sahara merupakan padang pasir terluas dan terbesar yang ada di muka bumi ini. Padang pasir ini terletak di utara Afrika dan membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah. Diperkirakan keberadaan padang pasir ini sudah ada sejak 2,5 juta tahun lalu.
Berikut ini diuraikan fakta-fakta menarik tentang gurun sahara sebagaimana dikutip dari beberapa sumber.
- Padang Pasir Terbesar di Dunia
Menurut Ensiklopedia Britania, nama Sahara berasal dari kata Arab ‘Ahra’ yang berarti gurun. Sahara adalah padang pasir terbesar di dunia, terletak di utara Afrika dan berusia 2,5 juta tahun.
Padang pasir ini membentang dari Samudra Atlantik ke Laut Merah, dari Laut Tengah di utara sampai ke Sahel di sebelah selatan, dari Mauritania di sebelah barat ke Mesir di sebelah timur.
Padang pasir ini membagi benua Afrika menjadi Afrika Utara dan Afrika yang sejatinya kedua wilayah benua ini sangat berbeda, baik secara iklim maupun budaya.
Gurun Sahara adalah salah satu lingkungan paling keras di Bumi, meliputi wilayah seluas 9,4 juta kilometer persegi, mencakup hampir sepertiga dari Benua Afrika.
- Beragam Spesies
Meski kondisinya keras dan gersang, beragam spesies tumbuhan dan hewan tinggal di sini. Unta menjadi hewan paling ikonik di Gurun Sahara. Namun selain itu, ada sekitar 500 spesies tanaman, 70 spesies mamalia, 90 spesies burung, 100 spesies reptil, serta banyak laba-laba, kalajengking, dan artropoda kecil lainnya hidup di Gurun Sahara.
Tanaman yang tumbuh di Gurun Sahara memiliki ciri akar mereka mencapai jauh ke bawah tanah untuk menemukan sumber air yang terkubur, dan daun yang berbentuk duri untuk meminimalisir hilangnya kelembapan. Bentuk tumbuhan seperti ini dikarenakan mereka beradaptasi dengan kondisi kering.
- Punya Dua Sungai
Walaupun sumber air langka di seluruh wilayah ini, Gurun Sahara mempunyai dua sungai permanen, Sungai Nil dan Niger. Selain itu, ada setidaknya 20 danau musiman dan akuifer besar yang merupakan sumber utama air untuk lebih dari 90 oasis utama di seluruh wilayah gurun.
- Pernah Ditinggali Manusia
Beberapa ribu tahun lalu, Sahara adalah sabana yang ditinggali manusia. Pada abad ke-3 SM, iklim berubah menjadikan sabana tersebut gersang. Para pemukim kemudian berpindah ke tepi sungai Nil yang sebelumnya berbentuk rawa.
Hal ini diketahui melalui beberapa lukisan-lukisan kuno yang di temukan di beberapa gua di Sahara. Di salah satu lukisannya, terdapat gambar hewan-hewan yang tidak biasanya ditemukan disana, seperti gajah, jerapah, dan beberapa hewan pemakan rumput seperti kuda.
Kondisi alam yang menjadi tandus mengakibatkan tidak ada peninggalan arkeologis yang bertahan di Sahara selain prasasti. Prasasti yang ditemukan pada 2007 mengindikasikan bahwa Sahara pernah menjadi jalur perdagangan di Afrika.