in

Solusi dalam Menghadapi Kendala Penyaluran PIP

Ilustrasi uang

Penyaluran dana Pendidikan PIP atau Program Indonesia Pintar biasanya memiliki banyak kendala. Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek menjelaskan ragam kendala yang kerap dihadapi penerima beasiswa dalam laman resminya.

PIP adalah bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kemendikbudristek.

Nominal bantuan PIP dibagi berdasarkan jenjang pendidikan. Untuk jenjang SD/MI dan sederajat mendapat bantuan senilai Rp 450 ribu pertahun, jenjang SMP/MTS dan sederajat sejumlah Rp 750 ribu pertahun, dan jenjang SMA/SMK/MA dan sederajat sejumlah Rp1 juta pertahun.

Dalam pencairannya, dana bantuan ini bukan tanpa kendala. Mengetahui hal ini, BNI selaku salah satu bank pencairan dana PIP menjelaskan kendala serta strategi yang bisa diambil. Kendala dan Strategi Pencairan Dana PIP diuraikan sebagai berikut.

  • Sekolah Belum Tahu Dapat PIP

Pada daerah tertentu, ada beberapa sekolah yang sama sekali tidak melakukan pencairan PIP. Setelah ditelusuri, sekolah tersebut tidak mengetahui bahwa siswa-siswanya memperoleh bantuan PIP.

Menyikapi hal ini, Bonny Famedian Herawan selaku Relationship ManagerBNI memaparkan strategi BNI.

“Bila ada informasi seperti itu, kami melakukan sosialisasi dan memberi informasi berupa kunjungan ke sekolah dimaksud dan kalau kondisinya memungkinkan, kita ajak koperasi sekolah sebagai agen BNI,”tulis Bonny dalam laman resmi Puslapdik.

Cara lain yang dilakukan BNI dengan Puslapdik adalah melakukan percepatan penyaluran PIP, yakni berkunjung ke daerah-daerah dan satuan pendidikan yang penyaluran PIPnya masih rendah.

  • Panjangnya Antrian di BNI

Banyaknya penerima bantuan PIP menyebabkan antrian yang panjang dan menyita waktu. Bonny menyarankan agar pihak sekolah berkoordinasi lebih dulu dengan kantor BNI terdekat untuk menyepakati jadwal kunjungan agar tidak antri terlalu lama.

“Kami juga telah melakukan beberapa upaya, seperti menyediakan customer service khusus untuk melayani pencairan PIP, menambah jumlah outlet BNI dan pegawainya, serta membuka weekend banking atau buka pada hari Sabtu di beberapa kantor cabang utama, ” terang Bonny.

  • Lokasi Rumah dan Sekolah Jauh dari Bank

Kendala lain dalam pencairan dana PIP adalah jauhnya lokasi rumah dan sekolah siswa dengan kantor cabang bank terdekat. Dilansir dari laman resmi Puslapdik, beberapa siswa yang tinggal di daerah pelosok mengalami kesulitan transportasi untuk melakukan pencairan di kantor cabang bank terdekat.

Bonny menyarankan, agar sekolah bisa secara kolektif melakukan pencairan dana. Dengan hal itu, siswa tidak perlu berjalan jauh untuk menyalurkan dana PIP.

“Untuk siswa dengan kondisi tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni aktivasi dan pencairan dana bisa dilakukan secara kolektif oleh kepala sekolah atau guru yang ditunjuk,” papar Bonny.

  • Kendala Aktivasi

Bonny menjelaskan, sering kali terdapat perbedaan persepsi antar kantor cabang BNI soal proses aktivasi. Untuk menyikapi hal itu, BNI akan terus melakukan sosialisasi oleh kantor pusat dan kantor cabang utama ke kantor cabang penyalur PIP.

“Kami juga punya media internal sendiri atau BNI Forum, ada juga grup WA internal serta grup WA eksternal yang di dalamnya ada pihak BNI dan satuan Pendidikan,” ungkap Bonny.

Bonny juga menjelaskan bahwa BNI juga melakukan BNI Goes To School secara berkala. Dalam program itu, BNI melakukan berbagai sosialisasi program tabungan, simpanan pelajar literasi keuangan, termasuk enyaluran dan pencairan PIP.

Apabila lokasi dan kondisi sekolah memungkinkan, BNI juga datang dengan membawa Mobil Layanan Gerak. Mobil ini berfungsi sebagai alat semua jenis transaksi yang bisa dilakukan oleh guru, siswa, orang tua siswa, atau masyarakat umum.