in

Studi: Jalan Kaki setelah Makan Bantu Menurunkan Gula Darah

Ilustrasi jalan kaki. Pexel.

Jalan kaki setelah makan selalu dikaitkan dengan kesehatan pencernaan, kini para ilmuwan juga menemukan bahwa berjalan kaki singkat setelah makan bisa mengurangi kadar gula darah, yang dapat membantu menangkal komplikasi seperti diabetes tipe 2. Ahli merekomendasikan berjalan  60 hingga 90 menit setelah makan memberikan hasil terbaik.

Berdasarkan The New York Times, peneliti dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sports Medicine melihat hasil dari tujuh penelitian yang membandingkan efek duduk dengan berdiri atau berjalan pada ukuran kesehatan jantung, termasuk insulin dan kadar gula darah. Mereka menemukan bahwa berjalan ringan setelah makan, sedikitnya dua hingga lima menit, memiliki dampak signifikan dalam memoderasi kadar gula darah.

Penelitian tersebut memperkuat temuan dari dua penelitian sebelumnya. Studi pada 2016 terhadap mereka yang menderita diabetes tipe-2 menemukan bahwa berjalan selama 10 menit setelah makan membantu menurunkan kadar gula darah lebih banyak daripada berjalan selama setengah jam di waktu lain dalam sehari.

Dalam lima studi yang dievaluasi oleh makalah tersebut, tak ada peserta yang memiliki pra-diabetes atau diabetes tipe 2. Dua studi yang tersisa mengamati orang-orang dengan dan tanpa penyakit itu. Peserta diminta untuk berdiri atau berjalan kaki selama dua sampai lima menit, setiap 20 sampai 30 menit selama sehari penuh.

“Ketujuh penelitian menunjukkan hanya beberapa menit berjalan dengan intensitas ringan setelah makan sudah cukup untuk memperbaiki kadar gula darah secara signifikan dibandingkan dengan, katakanlah, duduk di meja atau berbaring di sofa. Ketika peserta berjalan-jalan sebentar, kadar gula darah mereka naik dan turun secara bertahap,” menurut ahli di penelitian tersebut.

Untuk penderita diabetes, menghindari fluktuasi tajam kadar gula darah sangat penting dalam mengelola penyakit mereka. Diperkirakan juga bahwa lonjakan tajam dan penurunan kadar gula darah dapat memicu diabetes tipe 2, kata laporan itu.