in

Nasi Tumpeng Identik Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Ini Alasannya

Ilustrasi nasi tumpeng. Foto: Freepik

17 Agustus diperingatkan sebagai hari yang paling penting untuk rakyat Indonesia. Hal itu disebabkan pada tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.

Pada tahun 1945, Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno dan Wakil Presiden RI Pertama, Drs. Moh. Hatta mengumumkan bahwa Indonesia sudah merdeka dari penjajah melalui pembacaan teks proklamasi yang dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Begitu banyak perlombaan unik dan kreatif yang membuat masyarakat juga turut ikut di dalamnya dari berbagai kategori usia baik usia anak-anak hingga orang tua.

Ada berbagai macam perlombaan yang biasa dilakukan dalam perayaan HUT RI Ke-77 misalnys seperti lomba makan kerupuk, lomba karaoke, lomba menangkap ikan, lomba balap karung, hingga lombat panjat pinang.

Tidak hanya lomba itu saja, ada juga salah satu lomba yang biasanya diikuti oleh tim ibu-ibu khusunya, yaitu lomba menghias dan membuat nasi tumpeng.

Nasi tumpeng adalah nasi kuning yang disajikan dengan bentuk kerucut dan beralaskan tampah atau nampan yang dilengkapi dengan lauknya seperti ayam, telur, tempe, sayur mayur dan lainnya. Nasi tumpeng identik dengan simbolis dari sebuah acara.Biasanya nasi tumpeng dihidangkan dengan berbagai lauk di atas tampah atau wadah pipih terbuat dari anyaman bambu.

Kuliner satu ini juga bisa di kreasikan dengan berbagai bentuk dan hiasan lauk pauk untuk membuat hiasanannya.

Lantas, mengapa nasi tumpeng ini identik dengan perayaan 17 Agustus? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini seperti disadur dari Kompas.com.

  1. Simbol sebuah acara selamatan dan bentuk rasa syukur

Melansir Kompas.com, nasi tumpeng sering kali disajikan dalam berbagai acara selamatan sebagai bentuk syukur atas rasa syukur yang didapatkan seseorang akan sesuatu. Oleh karena itu, nasi tumpeng kerap menjadi salah satu bentuk rasa syukur atas kemerdekaan yang telah dinikmati.

Dalam perayaan kemerdekaan biasanya juga masyarakat Indonesia berharap agar Indonesia dalam keadaan yang aman dan sejahtera.

Konsep bersyukur ini biasanya berkaitan langsung dengan Tuhan atas rahmat yang telah diberikan kepada kita.

Melihat filosofinya, nasi tumpeng adalah sebuah representasi antara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan sesamanya. Hal itu digambarkan dengan bentuk kerucut yang berbentuk seperti gunung.

Dalam kitab Tantupanggelaran di zaman Majapahit, ada sebuah cerita yang mengatakan bahwa Pulau Jawa pernah mengalmi guncangan dan kala itu Batara Guru memerintahkan Brahma dan Wishnu untuk membaca puncak Mahameru yang ada di India ke Pulau Jawa, yaitu di Jawa Timur yang sekarang menjadi Gunung Semeru.

Dengan demikian nasi tumpeng yang berbentuk menyerupai gunung dianggap sebagai simbol rasa syukur saat merayakan sesuatu dan bentuk harapanya kepada tuhan.

  1. Simbol kondisi alam Indonesia

Selain itu, nasi tumpeng juga diangkap sebagai salah satu bentuk kondisi alam Indonesia yang dipenuhi gunung api. Dari zaman dahulu, nasi tumpeng memang merupakan bentuk perwujudan dari rasa syukur bangsa Indonesia atas kondisi alam yang banyak memberikan manfaat untuk seluruh rakyat.

Kata tumpeng sendiri dalam etimologi masyarakat Jawa memiliki arti sebagai akronim kata metu kudu mempeng yang berarti ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat. Sehingga filosofi ini menggambarkan manusia saat lahir harus hidup dengan semangat dan oleh karena itu, filosofi ini melekat dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.