Jika kamu sedang menyusun penelitian ilmiah atau skripsi dalam masa akhir kuliah kamu, pasti dalam penelitian itu akan diperlukan penulisan sebuah abstaksi.
Dalam karya tulis ilmiah bagian abstrak biasanya terletak di awal karya tulis ilmiah sebelum masuk pada seluruh inti penulisan tersebut. Abstrak secara umum merupakan sebuah ringaksan dari isi karya tulis ilmiah yang ditulis dengan singkat dan padat.
Dikutip dari Harianhaluan.com, dalam membuat abstrak biasanya jumlah kata yang dituliskan sebanyak 250 hingga 500 kata, tergantung pedoman penulisan karya ilmiah tersebut.
Dalam membuat sebuah abstrak ada beberapa komponen penting yang meliputi pokok masalah, tujuan, metode, data, dan kesimpulan yang dituliskan dalam bentuk satu paragraf utuh.
Penulisan abstraksi ini merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian ilmiah, oleh karena itu abstrak diletakan di awal bagian yang biasanya akan dibaca oleh pembaca karya ilmiah tersebut untuk mendapatkan seluruh inti penulisan ilmiah yang kamu tulis.
Frederick Wilfrid Lancaster mendefiniskan abstrak sebagai suatu interpretasi yang tidak hanya meringkas seluruh isi karya ilmiah tersebut, namun abstrak juga merupakan sepenggal teks yang diciptakan oleh penulisnya dan bukan merupakan sebuah kutipan langsung dari penulis karya tulis tersebut.
Tujuan Abstrak
Abstrak memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
Memudahkan pembaca karya tulis untuk mengetahui inti atau esensi dari penulisan ilmiah tersebut. Dengan adanya abstraksi juga bisa menjadi bahan pertimbangan pembacanya untuk melanjutkan membaca karya tersebut atau tidak.
Abstrak dijadikan sebuah pedoman bagi para pembacanyanya karena mengandung beberapa rincian informasi, analisis, dan argumen dari penulis ilmiah.
Dengan adanya sebuah abstrak juga bisa memudahkan pembaca mengingat beberapa poin yang penting dalam karya tulis ilmiah tersebut.
Jenis-Jenis Abstrak
Ada beberapa jenis abstrak yang dituliskan berdasarkan tulisan yang dituliskankannya yaitu sebagai berikut:
- Abstrak Indikatif
Merupakan abstrak yang nantinya berupa uraian singkat dengan masalah yang ada dalam karya tulis ilmiah. Dengan adanya abstrak indikatif diharapkan bisa membuat pembacanya bisa mengetahui isi informasi tanpa perlu memadatkan isinya.
- Abstrak Informatif
Seperti namanya, abstrak jenis ini adalah abstrak yang mengandung beberapa informasi yang disajikan secara lengkap.
Abstrak informatif nantinya terdapat beberapa hal yang dituliskan seperti judul, nama penulis, institusi, tujuan, metode, analisis, hasil penelitian, hingga kesimpulan.
Dengan adanya abstrak ini juga akan mencapai tujuan abstrak itu sendiri dengan memudahkkan para pembacanya mendapatkan informasi mengenai karya tulis ilmiah yang dituliskan.
- Abstrak Kritis
Abstrak jenis in itidak hanya menjabarkan informasi dan gambaran utama dari karya penelitian itu saja, namun penulis kana meninggalkan komentar mengenai validitas, kelengkapan data, dan lain sebagainya.
Dalam menulis abstrak kritis diperlukan sekitar 400-500 kata, namun abstrak dengan jenis ini jarnag ditemukan dan digunakan oleh peneliti dalam menulis karya ilmiahnya.
- Abstrak Deskriptif
Abstrak deskriptif akan memberikan informasi yang ada dalam penelitian ilmiah tersebut dan biasanya tidak membuat penilaian terhadap pekerjaan dan tidak menjabarkan hasil penelitian hingga kesimpulan yang ada dalam penelitian tersbeut.
Sehingga, abstrak deskrtiptif hanya memberikan gambaran penelitian dalam bentuk rangkuman yang nantinya akan dijadikan sebagai garis besar pekerjaan yang dilakukan dalam penelitian tersebut, bukan sebuah kesimpulan atau ringkasan.
Abstrk deskriptif hanya dituliskan sekitar 100 kata atau bahkan kurang dari itu.
- Abstrak Sorot
Abstrak jenis ini biasa disebut juga dengan highlight yang secara khusus dibuat untuk menarik perhatian pembaca terhadap penelitian yang sudah dilakukan. Namun, abstrak ini biasanya jarrang digunakan dalam penulisan akademik.